Home / Kriminal : Polsek Rungkut Bakal Rutin Sambangi Sekolah-Sekola

Siswa SMA Adu Jotos

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 31 Jan 2018 19:47 WIB

Siswa SMA Adu Jotos

SURABAYAPAGI.com, Rungkut - Kasus kekerasan dikalangan anak-anak dan remaja akhir-akhir ini sangat marak. Jika di Kediri, bocah SD dipukul dan ditendang oleh teman sebayanya hingga mengalami gangguan syaraf, kejadian serupa juga diterima oleh AM (16) siswa SMAN 17 Surabaya. AM, dikeroyok oleh lima remaja SMA Alfalah Surabaya. Namun beruntung, apa yang diderita AM tidak sepeeti bocah SD yang di Kediri itu. AM hanya menderita luka lebam akibat pukulan dari lima anak berinisial AF, AR, JK, IM, dan RZ. Padahal, pemicu pengeroyokan tersebut adalah hal yang sepele, yakni tentang lirik yel-yel pada pertandingan Basket di DBL. Lantas, kelima anak tersebut mendatangi SMAN 17 dan menghajar korban saat pulang sekolah. Kapolsek Rungkut, Kompol Esti Setija Oetami menuturkan, laporan kasus yang menimpa anak-anak itu memang sudah masuk ke mejanya. Namun, pihak polsek digandeng Bapas dan LSM anak sedang melakukan proses mediasi dan diversi karena menyangkut perbuatan tindak pidana yang dilakukan oleh anak di bawah umur. "Hari ini (kemarin) kami lakukan upaya diversi dibantu Bapas dan LSM dengan menghadirkan dua belah pihak, karena itu aturan dan prosedur hukum yang dapat dilakukan karena pelaku yang masih berstatus sebagai anak-anak," terang Esti, Rabu (31/1/2018) siang. Setelah agenda pertemuan itu, kedua belah pihak tak mendapatkan titik temu, sehingga berkas perkara kasus pengeroyokan itu akan segera diteruskan ke pihak Jaksa Penuntut Umum. Lebih lanjut, menanggapi fenomena kekerasan maupun tindak kriminal yang dapat dilakukan oleh para pelajar, Esti mengatakan akan kembali melakukan kegiatan rutin sambang ke sekolah-sekolah untuk memberikan sosialisai dan himbauan kamtibmas serta bekerjasama dengan orang tua dan guru di sekolah untuk dapat bersama-sama mengantisipasi tindak kriminalitas yang dapat dilakukan oleh anak-anak. "Memang sangat kompleks, anak-anak cenderung mudah terbawa emosi dan rasa ingin tahunya tinggi, tentu ini menjadi tanggung jawab bersama tidak hanya penyelenggara pendidikan dan kepolisian, tetapi peran aktif orang tua dalam memantau perkembangan dan pergaulan anak. Kedepan kami akan minta waktu bagi sekolah-sekolah untuk menjadwalkan sosialisasi ataupun pemberian himbauan kepada siswa siswinya yang melibatkan polri," tutupnya.fir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU