Siswi Ini Sampaikan Pesan Ke Temannya Sebelum Akhiri Hidup Dengan Cara Trag

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 17 Jan 2020 14:11 WIB

Siswi Ini Sampaikan Pesan Ke Temannya Sebelum Akhiri Hidup Dengan Cara Trag

SURABAYAPAGI.COM-SN (14) siswi SMPN 147 Negeri di Jakarta Timur, nekat mengakhiri hidupnya pada Selasa (14/1/2020) sore. Belum diketahui motif SN mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 3 sekolahnya. Korban SN (14). Jenazah tiba di rumah duka di Perumahan Griya Depok pada Kamis (16/1/2020). "Rencananya, hari ini akan disalatkan di masjid perumahan sini setelah itu dibawa untuk dimakamkan di Pemakaman Pondok Rangon, Jakarta Timur," ujar Alex, Ketua RT setempat, Jumat (17/1/2020). Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur, Gunas Mahdianto mengatakan sebelum melompat SN sempat mengutarakan niatnya. "Sempat cerita ke temannya kalau mau bunuh diri. Tapi enggak ada prasangka apa-apa, karena dia bilang seperti bercanda kepada temannya," tutur Gunas di Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (16/1/2020). Usai berucap, sambungnya, remaja itu langsung melakukan aksi nekatnya diiringi teriakan histeris teman-temannya. Merujuk keterangan pihak sekolah, Gunas menuturkan SN mengalami masalah keluarga yang diduga jadi motif bunuh diri. "Orangtua korban sudah bercerai. Sejak ibunya wafat, korban sendiri tinggal berama sang nenek di kawasan Depok," tuturnya. Sejak tanggal 14 dia dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Polri Kramat Jati yang jadi tempat bagi pasien dengan luka serius. Pendarahan di bagian dalam tubuh, luka patah tulang di bagian dada dan panggulnya akibat melompat jadi sebab kematian NS. Ia mengatakan anak itu tewas akibat luka berat di sekujur tubuh. Ia mengalami luka patah tulang di bagian dada dan panggulnya dan ada pendarahan di dalam tubuh. "Korban sendiri tewas usai menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) dan meninggal sekitar pukul 16.45," pungkasnya. "Karena lukanya serius korban menghembuskan nafas terakhirnya tadi sore. Tadi jasadnya sudah dibawa ke rumah duka di Depok," tuturnya. Nahas upaya tim dokter menyelamatkan nyawa NS gagal karena pada Kamis (16/1/2020) sekira pukul 16.45 WIB dia menghembuskan nafas terakhirnya. Sementara itu, Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramatjati, Kombes Sumy Hastry Purwanti menambahkan, jenazah anak itu sudah dibawa tanpa menjalani visum dan autopsi. "Jenazahnya dibawa sekira pukul 18.05 WIB dan langsung dibawa keluarganya ke Depok. Statusnya pasien umum (tidak datang didampingi polisi)," tuturnya. Sementara itu, keluarga almarhum belum bersedia memberikan keterangan. Saat ini keluarga masih syok atas peristiwa tersebut. "Nanti ya, kami masih berkabung," kata seorang anggota keluarga.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU