Starbucks Buka Kedai Berbahasa Isyarat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 14 Des 2018 10:05 WIB

Starbucks Buka Kedai Berbahasa Isyarat

SURABAYAPAGI.com - Salah satu jaringan kedai kopi terbesar di dunia, Starbucks, perlahan merengkuh pasar kopi yang berbeda. Belum lama ini, mereka membuka kedai kopi yang mengandalkan penggunaan bahasa isyarat untuk kaum tunarungu pertama di Amerika Serikat. Gerai yang berlokasi di Washington DC ini merupakan kedai kopi bahasa isyarat kedua yang dimiliki setelah membuka pertama kali di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2016 lalu. Sebanyak 24 pegawai dipekerjakan. Mereka di antaranya merupakan orang tunarungu, memiliki masalah pada pendengaran, hingga mereka dengan pendengaran yang baik. Kesemuanya menggunakan bahasa isyarat resmi Amerika atau ASL. Dibukanya gerai bahasa isyarat ini menjadi kesempatan bagi para tunarungu untuk bisa merasakan berada di komunitasnya. "Identitas saya diterima di sini. Ketulian memiliki banyak wajah," ujar salah seorang barista, Crystal Harris, mengutip Washington Post. Tak cuma itu, kepedulian Starbucks pada komunitas tunarungu pun hadir pada desain kedai. Dari luar, pengunjung bisa melihat tulisan Starbucks dengan gambar tangan yang menyimbolkan masing-masing huruf. Di dalam, terdapat pula dekorasi untuk merayakan budaya tuli. Dinding kedai dihiasi oleh lukisan mural karya Yiqiao Wang, seorang seniman tunarungu. Dia menyajikan gambar mata yang mewakili koneksi visual, tangan yang memegang secangkir kopi, serta simbol-simbol lain yang berhubungan dengan budaya tunarungu. Pengunjung juga bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Pengunjung dengan pendengaran baik pun didorong untuk menggunakan dan memahami bahasa isyarat. Starbucks juga memilih lokasi kedai berdekatan dengan Gallaudet University, sebuah institusi pendidikan yang didesain untuk komunitas tunarungu. Wakil Presiden Regional Starbucks untuk Atlantik Tengha, Camile Hymes, mengatakan bahwa pemilihan lokasi ini dipilih lantaran berkaitan dengan advokasi kaum tunarungu. Kedai kopi digunakan sebagai tempat usaha yang menguntungkan sekaligus memberikan contoh bagi perusahaan lain untuk memanfaatkan jaringan demi melakukan sesuatu yang positif seperti kaum tunarungu. cn

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU