Stok Plasma Konvalesen di Surabaya Menipis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 21 Jan 2021 22:10 WIB

Stok Plasma Konvalesen di Surabaya Menipis

i

Pasien sedang mendonorkan darah plasma konvalesen di PMI Surabaya, kemarin. Kebutuhan plasma konvalesen saat ini di PMI Surabaya mulai menipis, karena permintaan cukup tinggi. SP/Arlana

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Terus meningkatnya peredaran kasus Covid-19 di Indonesia dan Surabaya, membuat Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya kekurangan plasma darah konvalesen. Pasalnya, hingga Kamis (21/1/2021) kemarin, stok persedian darah plasma di PMI kota Surabaya sudah sangat menipis.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

Kepala Bagian Pelayanan dan Humas PMI Kota Surabaya dr. Martono Adi Triyogi mengatakan, sebenarnya sudah banyak orang berpartisipasi untuk mendonorkan  plasma darah konvalesen. Akan tetapi, makin banyaknya yang butuh, jadi mulai banyak yang terpakai.

"Bahkan kali ini sudah banyak orang yang sadar akan kepeduliannya mendonorkan plasma konvalesen ini, bahkan rata rata tiap harinya ada 10-20 orang perhari," tandas dr. Martono Adi kepada Surabaya Pagi, Kamis (21/1/2021).

Lebih lanjut, dr Martono menjelaaskan, bahwa kriteria pendonor plasma ini harus menunjukkan pernah positif sebanyak dua kali, kemudian menunjukkan Swab negatif satu kali. "Atau paling tidak menunjukkan surat sehat dari dokter dan dinas kesehatan, itu baru layak mendonorkan darah plasmanya," imbuhnya.

Mengingat jumlah pasien sembuh dari corona cukup banyak. PMI Surabaya secara berkala akan mengirimkan para penyintas ke PMI daerah untuk memenuhi permintaan donor plasma bagi pasien covid tiap tiap daerah yang membutuhkan.

Donor plasma ini diharapkan bisa membangun kepedulian bersama untuk saling membantu sesama warga. Termasuk membantu kesembuhan pasien covid yang jumlahnya masih tinggi.

 

Terapi Alternatif Covid-19

Hingga kini, sejumlah pakar lakukan riset Plasma Convalescent sebagai terapi alternatif Covid-19. Bahkan, Menteri Kesehatan Republik Indonesia membentuk Tim PlaSenTer Nomor HK.01.07/MENKES/346/2020 tentang tim penelitian uji klinis pemberian Plasma Konvalesen sebagai terapi tambahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Hal tersebut sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19 dengan cara memberikan kekebalan atau imunitas pasif melalui pemberian immunoglobulin dengan plasma konvalesen.

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

Menanggapi Plasma Consvalescent tersebut, Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Dr Joni Wahyuhadi juga membeberkan kriteria pendonor Plasma Convalesen merupakan warga yang sudah pernah terpapar Covid-19 dan dinyatakan sembuh atau negatif.

"Yang bisa mendonorkan Plasma Convalesen adalah yang pernah dinyatakan positif Covid-19 dan sudah dinyatakan sembuh," tutur dr Joni Wahyuhadi saat dihubungi Surabaya Pagi via pesan Whatsapp, Kamis (21/1/2021).

Pria yang juga Direktur Utama RSU dr Soetomo memetakan, di Jawa Timur, ada beberapa instansi yang melakukan transfuse plasma konvalesen. Diantaranya PMI, RSU dr Soetomo dan RS Saiful Anwar.

Namun Joni menuturkan bahwa hingga saat ini dirinya bersama tim masih melakukan riset hingga menjadi final. "Masih dalam riset mas," katanya.

Dikutip dari jurnal yang berjudul Plasma Convalesen yang dipublikasikan oleh Plasma Convalesen menuturkan bahwa hasil dari rangkaian kasus 25 pasien ini menunjukkan bahwa pemberian plasma pemulihan adalah pilihan pengobatan yang aman bagi mereka yang menderita penyakit Covid-19 parah.

Menurut penelitian Plasma darah orang yang pulih dari Covid-19 dapat membantu mencegah penyakit parah pada pasien lanjut usia (lansia) yang baru terinfeksi virus, demikian hasil sebuah penelitian kecil terbaru yang dilakukan di Argentina.

Baca Juga: Unesa Terima 4.733 Camaba Lewat Jalur SNBP 2024

Dikutip dari Health Day, penemuan ini memberi harapan baru pada gagasan bahwa apa yang disebut "plasma pemulihan" mungkin memiliki peran dalam mengobati Covid-19.

Sebelumnya, hasil penelitian mengecewakan karena menunjukkan pengobatan tersebut hanya berdampak kecil pada orang dengan kasus Covid-19 yang parah dan lanjut.

Tetapi uji coba baru terhadap 160 pasien dilakukan pada orang yang terinfeksi virus corona jenis baru yang belum cukup sakit untuk membutuhkan perawatan di rumah sakit di mana pasien rata-rata berusia 77 tahun.

Plasma Convalescent adalah sebuah carian yang berada di dalam darah dalam palasma terdapat sel anti boddy yang dapat membantu menolak virus termasuk virus covid-19

Pengunaan plasma darah sebenarnya sudah digunakan muali dari tahun 1900 an yang juga digunakan saat menghadapi virus Difteri, SARS, MERS, dan flu burung. fm/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU