Suara Masyarakat Tentang Pelayanan RSUD Dr. Soetomo

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Des 2018 14:50 WIB

Suara Masyarakat Tentang Pelayanan RSUD Dr. Soetomo

SURABAYAPAGI.com - RSUD Dr. Soetomo adalah rumah sakit yang seringkali dijadikan tujuan rujukan dari berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena RSUD Dr. Soetomo memiliki peralatan medis yang lengkap. Ramainya RSUD Dr. Soetomo menyebabkan penumpukan pasien yang berujung pada kemunculan pendapat positif dan negatifnya pelayanan pihak rumah sakit. Saya baru pertama kali ke RSUD Dr. Soetomo untuk mengantarkan ibu yang dirujuk dari Lamongan. Permasalahan yang paling utama di tempat ini adalah cukup kebingungan dengan banyaknya berkas. Saya dan keluarga telah menunggu sejak pagi hingga pukul 11.00 dan belum maju ke loket untuk rontgen. Ujar Enis yang ditemui Surabaya Pagi pada Senin (17/12). Tidak hanya Lamongan, Tumini, adalah seorang pengantar pasien yang berasal dari Pacitan sedang menunggu giliran untuk pengambilan sample darah suaminya. Dirinya mengaku telah sampai di RSUD Dr. Soetomo sejak pukul 08.00 yang hingga pukul 11.00 belum menyelesaikan urusannya. Sebelumnya di Pacitan, kami diberikan pilihan untuk dirujuk ke rumah sakit daerah Solo. Akibat kelengkapan alat di RSUD Dr. Soetomo, akhirnya kami memilih untuk dirujuk ke tempat ini. Untuk pelayanannya cukup membantu kami yang baru pertama kali ke rumah sakit ini. Saya adalah salah satu pasien rujukan dari Jember yang sebenarnya cukup bingung untuk akomodasi ketika harus ke RSUD Dr. Soetomo. Sejak sekitar pukul 07.00, saya telah mengantri disini dan hanya tinggal menunggu hasil rontgen. Ini pertama kalinya saya berada di RSUD Dr. Soetomo yang lumayan kebingungan terhadap penyerahan berkas. Ujar Rudi yang duduk di dekat loket hasil rontgen. Pasien di RSUD Dr. Soetomo datang dari seluruh penjuru Jawa Timur termasuk Surabaya sendiri yang ingin sekedar check-up atau berobat. Untuk antrian paling lama sebenarnya bukan pada rontgen melainkan pengambilan obat. Mungkin hal ini harus diperbaiki agar lebih baik baik, saya pernah mengantri menaruh resep selama 45 menit. Baru mengantri menaruh resep, belum mengantri untuk mendapatkan obatnya bisa paling cepat adalah dua jam. Ujar Slamet yang mengaku sering melakukan check up di RSUD Dr. Soetomo. Pr

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU