Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar Pembangkit

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 01 Jul 2019 11:26 WIB

Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar Pembangkit

SURABAYAPAGI, Denpasar - PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PT Indonesia Power Unit Pembangkitan (UP) Bali, memanfaatkan sampah menjadi pengganti batu bara untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Langkah tersebut untuk membantu mengurangi sampah di Kabupaten Klungkung, Bali. Indonesia Power mengajak kelompok usaha Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Werdhi Guna, Desa Gunaksa, Klungkung Bali. Program pengolahan sampah ini juga bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perseroan. Melalui TOSS, sampah dari warga desa dikumpulkan dalam bak lalu dimasukkan cairan bio activator untuk dilakukan proses peuyeumisasi, kemudian sampah dijemur hingga kering. Setelah itu, sampah dimasukkan ke mesin pencacah dan tahap akhir melalui proses peletisasi. Mesin-mesin tersebut merupakan bagian dari program CSR Indonesia Power Usai berbentuk pelet, kemudian dijemur hingga kering. Pelet organik bisa digunakan untuk memasak dan pelet campuran digunakan bahan bakar pembangkit listrik. Petugas TOSS Werdhi Guna Nengah Mariani, saat ini TOSS Werdhi Guna mengolah 3 ton sampah untuk memproduksi pelet 300 kilogram (kg) per hari. Jika sudah sampai 1 ton, pelet itu diambil oleh koperasi Indonesia Power dan dijual Rp 300 per kg. Uang hasil penjualan pelet dikelola oleh BUMDes dan menjadi penghasilan tambahan bagi warga desa. "Khusus untuk warga digratiskan, tidak kami jual tapi tukar dengan sampah. Masyarakat bawa 1 kresek sampah, kami kasih 1 kg pelet gratis. Peletnya dipakai untuk masak di kompor anglo dan sisa pembakaran bisa dijadikan pupuk," kata Nengah. PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PT Indonesia Power Unit Pembangkitan (UP) Bali, mengolah limbah sampah menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik. Langkah ini untuk membantu mengurangi sampah di Kabupaten Klungkung, Bali. dps

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU