Sultra Dinilai Rawan Virus Corona lantaran Diserbu Pekerja Asal China

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 28 Jan 2020 11:05 WIB

Sultra Dinilai Rawan Virus Corona lantaran Diserbu Pekerja Asal China

SURABAYAPAGI.COM, -Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra Andi Hasnah mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinkes Konawe agar melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap TKA yang berada di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) Morosi.
Ia mengatakan mobilitas TKA asal China ke Sulawesi Tenggara harus menjadi perhatian serius karena sumber virus corona berasal dari Negeri Tirai Bambu itu. Menurutnya, untuk mengantisipasi masuknya virus corona, sudah saatnya menghentikan sementara kedatangan TKA asal China.

Sejauh ini, kata dia, masuknya TKA asal China lewat Bandara Halu Oleo Kendari dan pelabuhan. Ia berharap, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) intens melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan orang berkewarganegaraan China atau warga Indonesia yang baru pulang dari Tiongkok.
Kepala Wilayah Kerja (Wilker) KKP Bandara Haluoleo Rahmawaty mengatakan pihaknya telah memasang alat pendeteksi suhu tubuh di pintu kedatangan Bandara Halu Oleo Kendari. Hal ini untuk mengetahui kisaran suhu tubuh normal bagi penumpang, khususnya yang berkewarganegaraan China.
Meski demikian, kata dia, warga dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celsius tidak langsung diklaim terinveksi virus corona. Sebab, perlu ada uji laboratorium.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra La Ode Rabyul Awal menyebut, kewaspadaan terhadap masuknya TKA penting dilakukan mengingat masa inkubasi virus corona 2 sampai 14 hari.
Virus corona ini, menurutnya, sama seperti virus SARS dan Mers yang sempat membuat geger China dan di Timur Tengah. Semua virus ini, kata dia, lebih dulu menjangkit hewan kemudian menular ke manusia.

Di tempat yang sama, Plt Direktur Bahteramas dr Sjarif Subijakto menyebut pihaknya telah menyiapkan ruang isolasi untuk menangani pasien yang terpapar virus corona. Ia menyebut, sejauh ini pihaknya belum menangani pasien yang terpapar virus corona meskipun di Sultra banyak pekerja asing dari China.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari PT VDNI, perusahaan yang banyak mempekerjakan TKA asal China. Konsultan TKA PT VDNI, Yuda Novendri Yustan belum memberikan jawaban saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU