Tahanan Ekuador Membuat Peti Mati untuk Jenazah Infeksi Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 10 Apr 2020 22:18 WIB

Tahanan Ekuador Membuat Peti Mati untuk Jenazah Infeksi Covid-19

Pemerintah Ekuador akan mengerahkan ratusan narapidana untuk membuat peti mati bagi korban virus corona. Langkah ini dilakukan setelah kota di Ekuador kekurangan peti mati karena banyaknya korban meninggal karena COVID-19. Demikian laporan Kontributor Surabaya Pagi di AS,John Robinson Guayaquil merupakan salah satu episentrum pandemi virus corona di Amerika Latin dan mencatatkan jumlah kematian yang cukup tinggi. Ratusan tahanan di Ekudor membuat peti mati untuk membantu menutupi kekurangan suplai di Guayaquil, yang merupakan kota terbesar di negara itu. Para tahanan di Ambato, sebuah kota di selatan ibu kota Quito akan membuat peti mati dengan menggunakan kayu yang disita oleh otoritas lingkungan, sebagai bagian dari upaya anti-deforestasi. Rencananya, peti mati akan mulai dikirim pada minggu depan ke Provinsi Guayas selatan, yang memiliki jumlah kasus virus corona hingga 68 persen. "Kementerian Lingkungan Hidup menyumbangkan kayu sitaan, yang akan digunakan untuk tujuan lain untuk tujuan mulia: Memberikan peti mati kayu kepada keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai," kata Menteri Lingkungan Hidup Juan DeHowitt dalam sebuah pernyataan. Para tahanan akan membuat peti mati secara manual menggunakan 734 meter kubik kayu yang disita dalam sejumlah operasi sebelum pandemi virus corona. Sejauh ini, belum ada kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh penjara di Ekuador. Otoritas penjara telah membatasi kunjungan untuk mencegah pandemi virus corona. Penjara di Ekuador diketahui memiliki populasi sekitar 39 ribu tahanan. Pandemi virus corona tipe baru atau Covid-19 telah menyebabkan suplai peti mati di Guayaquil berkurang drastis. Hal itu mendorong sejumlah keluarga untuk menguburkan keluarga mereka dengan kotak kardus yang disumbangkan oleh perusahaan swasta. Beberapa keluarga mengeluhkan tingginya biaya untuk peti mati dan pemakaman di kota tersebut. Presiden Lenin Moreno mengatakan, jumlah kematian akibat virus corona di provinsi Guayas dapat meningkat hingga 3.500. Oleh karena itu, pihak berwenang telah membuat pemakaman umum darurat dan mengatur harga pemakaman.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU