Tahun 2015 Promosi, Sampai Kini Mangkrak seperti Apartemen Sipoa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 17 Sep 2020 21:23 WIB

Tahun 2015 Promosi, Sampai Kini Mangkrak seperti Apartemen Sipoa

i

Tampilan proyek pembangunan apartemen AKR di One Signature Gallery tampak atas yang diambil dari youtube AKR dalam progress pembangunan tahun 2019 lalu. Belum terlihat bangunan sama sekali. Sp/istimewa

 

Menyorot Proyek Apartemen PT AKR Land di Jalan Sumatra Surabaya (1)

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Minta Surveyor Gali Informasi untuk Atasi Kemiskinan

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pandemi virus Corona atau Covid-19 saat ini telah membuat permintaan properti mengalami penurunan drastis. Hampir semua pengembang sekarang berlomba untuk berinovasi khususnya dalam hal kegiatan sales marketing. Tapi PT AKR Surabaya Land, yang merancang apartemen di pusat kota Surabaya, tepatnya di Jalan Sumatera No.44-46, malah adem ayem. Bangunan Apartemen superblock yang bernama One Signature Gallery dengan konsep SOHO, yang dipasarkan sajak tahun 2015, mangkrak sampai sekarang. Beberapa warga Jalan Sumatera berkirim surat ke redaksi Surabaya Pagi, minta pembangunan dihentikan, sebab mengganggu kebisingan warga. Tim wartawan Surabaya Pagi, yang terdiri Alqomarudin, Aditya Putra, Byta Indrawati, Septyan Ardiyanto, Patrik Cahyo, dan Mariana Setiawati yang dikoordinir oleh Raditya Mohammer Khadaffi, melakukan penelusuran ke pengembang, organisasi property Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur, Pemkot Surabaya dan warga. Berikut laporan pertamanya.

 

Kalau Anda melewati Jalan Sumatera Surabaya, persisnya, sebelah Selatan dari Pengadilan Tinggi Surabaya Jawa Timur, ada lahan kapling seluas 1,7 hektare terlihat kosong. Lahan yang menghadap Timur ini ditutupi papan sepanjang kurang lebih 15-20 meter. Di papan itu ada tulisan apartemen One Signature Gallery. Tapi, cat yang didominasi warna putih dan biru di seng penutup dengan digital print itu terlihat sudah kusam. Tulisan promosi ”Redefining Home Office Enjoy Unlimited Flexibilities in Surabaya CBD“, pun sudah memudar. Dua pintu masuk antara Gate 1 dan Gate 2 juga tertutup, seolah-olah sudah lama terpasang.

Sementara sebelah Selatan dari proyek Apartemen One Signature Gallery merupakan kantor dari DPC Partai Demokrat Surabaya. Sedangkan depan proyek apartemen dibangun Wisma AKR dengan model hook pojok.

Dari luar pun tak terdengar aktivitas pembangunan seperti cor paku bumi, excavator hingga keluar masuk truk pengangkut barang bangunan lagi. Maklum, kegiatan ini yang diprotes warga, karena membisingkan warga.

Tak tahu sebabnya, setelah protes warga, papan identitas kontraktor pembangunan pun juga tak terlihat. Padahal dipublikasikan PT AKR akan menanamkan investasi Rp 4 Triliun. Rencananya, akan dibangun 32 lantai di lahan pusat kota ini. PT AKR bermimpi akan membangun superblock mixed used (Hotel, apartemen, kantor, dan fasilitas umum). Selain satu unit hunian SOHO.

Di proyeknya ini. AKR akan menjual dengan harga Rp 25 juta per meterpersegi atau satu unit dijual setara Rp 2,5 M – Rp 3 M . Ini untuk bangunan SOHO. Sedangkan bangunan bertipe Suite dijual Rp 900 juta.

Sales Marketing PT AKR mengklaim hingga tahun 2018, sudah terjual 45 persen dari 350 unit yang dijanjikan dibangun. Dan bangunan ini akan tuntas akhir tahun 2019. Namun, hingga September 2020, proyek One Signature Gallery di Jalan Sumatera, pun masih mangkrak dan belum tuntas. Bahkan, belum terbangun sama sekali bangunan.

Mangkraknya bangunan ini sepintas mirip dengan pembangunan apartemen Royal Afatar World (RAW) yang ditawarkan oleh Sipoa Grup.

Ada apa? Padahal sudah dipromosikan dan dijual ke masyarakat. Hal ini yang menjadi perhatian beberapa pengusaha besar di Surabaya dan Jakarta. Mereka mempertanyakan pembangunan apartemen di tengah kota Surabaya itu. Mereka bertanya, jangan jangan PT AKR, bangkrut, sehingga tak mampu mengurus legalitas di Pemkot Surabaya dan pendekatan ke warga sekitar proyek.

***

Apartemen One Signature Gallery, dibangun PT AKR Surabaya Land Corporindo. Peseroan ini sebagai bagian dari AKR Land Development (PT AKR Coporindo Tbk). Perusahaan properti yang dibentuk sejak tahun 1977 di Surabaya ini, sejak tahun 1994 telah melantai di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapital per Agustus 2019 (data dari annual report tahun 2019) sebesar Rp 16,30 Triliun.

Presiden Direktur AKR Land Development dijabat oleh Haryanto Adikoesoemo. Sedangkan, CEO AKR Land Surabaya yang membangun proyek apartemen One Signature Gallery yakni Widijanto.

Baca Juga: DPMPTSP Kota Surabaya Target Capaian Investasi 2024 Rp40 T

Hingga Agustus 2020, AKR Land ini memiliki beberapa proyek utama khususnya di Jawa Timur selain apartemen yakni Pelabuhan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE), dan AKR Grand Estate Marina (GEM) City. Keduanya berada di Gresik.

Dari data Litbang Surabaya Pagi, beberapa proyek AKR Land di Jawa Timur, kerap bermasalah. Bahkan, diduga juga mencaplok beberapa tanah petani diantaranya proyek AKR Grand Estate Marina City di daerah Manyar, Gresik. Bahkan, sengketa tanah kepemilikan terkait pembangunan AKR GEM City di Manyar Gresik ini sudah menyeret mantan Kepala Desa Manyar, M. Mahmud yang kini divonis hukuman penjara 1 tahun oleh Pengadilan Negeri Gresik, karena diduga melakukan pemalsuan dan penipuan terhadap beberapa petani agar tanah itu bisa dijual kepada AKR Land.

Bahkan, lahan seluas 1,3 hektar yang bersengketa antara petani Ainul Hadi, AKR Land, kepala desa dan PT Bangun Baja Bersama (BBB), hingga kini masih disidik Ditreskrimum Polda Jatim.

“Yang bermasalah bukan cuma tanahnya Ainul (Ainul Hadi, red). Ada beberapa lainnya, tapi sudah diurug semua. Padahal masalahnya belum selesei di BPN. Yang parah itu yang punya Ainul, sampai laporan ke polisi,” tambah warga yang meminta namanya tak dipublikasikan, karena takut kasus tanahnya tidak selesei-selesei dengan AKR Land.

Informasi yang diperoleh, proyek properti yang digarap AKR Land bakal mirip Citraland di Surabaya barat atau Pakuwon City di Surabaya timur. Selain perumahan, AKR Grand Estate Marina City berpromosi akan mendirikan apartemen, hotel, sekolah hingga lapangan golf. Bahkan, proyek apartemen AKR Land dangan nama “One Signature Gallery” berada di belakang kantor AKR di Jalan Raya Gubeng. Proyek ini kini juga masih belum tuntas.

“Tapi belum ada bangunan apa-apa mas di sana. Tanahnya saja yang diurug, tapi tidak pakai sirtu. Sepertinya pakai tanah dari gunung kapur,” ujar warga lainnya di Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar, Kab. Gresik.

***

Dari pantauan tim Surabaya Pagi di lapangan, sejak bulan Januari 2020 sebelum pandemi Covid-19 hingga September 2020, enam bulan sejak ditetapkan pandemi, progress pembangunan apartemen yang berada di Jalan Sumatera nyaris tak terlihat.

Baca Juga: Ellips Bagikan Edukasi Wanita Surabaya Rawat Rambut Agar Tetap Sehat

Padahal, AKR Surabaya Land sudah mempromosikan apartemen dengan konsep SOHO Superblock itu sejak tahun 2015 lalu dengan investasi sebesar Rp 1 Triliun hingga Rp 4 Triliun.

Salah satu pengusaha property yang juga pengurus REI Jatim sendiri, kepada tim Surabaya Pagi, menjelaskan, bila proyek apartemen milik AKR sempat promosi besar-besaran di salah satu mall di Surabaya. Itu terjadi pada tahun 2015 lalu.

“Tahunnya saya lupa, sekitaran 2015 lalu, pernah sampai besar-besaran. Saya juga ikut hadir. Saat itu juga sekalian AKR gandeng bareng dengan Tata Kontraktor. Lha kok sekarang gak ada progress sama sekali. Padahal saya pernah dengar, digerojok ratusan miliar hingga triliunan dari bank BUMN,” tegas salah satu pengusaha property itu.

Ia pun menjelaskan, sejak tahun 2015 sudah memasarkan, bangunan apartemen seharusnya sudah bisa terlihat dan dapat dinikmati para pemesannya. Tapi apartemen milik PT AKR, kok masih mangkrak,

“Nyatanya, sekarang yaa belum kliatan. Ada apa ini? Malah temen saya, pengusaha Jakarta juga sudah ambil beberapa unit. Harganya juga gak murah, Rp 1-2 M per unit,” tambahnya.

Sementara, Sales Leader AKR Land yang dihubungi Surabaya Pagi, William menjelaskan, bila apartemen One Signature Gallery rencananya akan dilakukan serah terima di akhir tahun 2022. Namun dirinya juga mengatakan jika perkiraan ini bisa mundur karena kondisi pandemi Covid-19.

"Untuk perkiraan serah terimanya di akhir 2022. Tapi saya rasa bisa mundur karena kondisi pandemi gini," jawabnya melalui pesan singkat.

Saat ditanya mengenai berapa banyak unit yang sudah terjual, pihaknya mengklaim sekitar 30 persen dari jumlah keseluruhan unit sudah terjual. "Sekitar 30 persen sudah sold," ungkapnya. (bersambung)

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU