SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Penyidik berupaya membongkar kasus pencabulan ini. Ternyata, selain mencabuli muridnya, Kepala Sekolah salah satu SMP swasta di Surabaya juga melakukan penganiayaan terhadap para korbannya. Diketahui sebanyak enam muridnya menjadi korban atas perilakunya tersebut.
Kasubdit IV Renakta Polda Jatim, AKBP Festo Ari Permana menyebut bahwa korban yang ia aniaya dan cabuli adalah anak yang rata-rata berusia 15 tahun dan berkelamin laki-laki semua. Perbuatan itu, ia lakukan antara Agustus 2018 hingga Maret 2019.
"Dari proses ancaman hingga tindakan pencabulan, korbannya laki-laki semua. Perbuatan yang dilakukan tersangka sudah berlangsung selama enam bulan," jelasnya, Jumat (5/7/2019).
Lebih lanjut, Festo mengatakan, tersangka memukul pra muridnya dan melakukan perbuatan cabul saat korban sedang berwudhu dan berdzikir.
"Tersangka memukul punggung korban menggunakan pipa paralon. Dan melakukan perbuatannya saat para korban sedang berwudhu dan berfikir," lanjut Festo.
Bahkan, saat tersangka melakukan perbuatannya menganiaya dan melakukan perbuatan cabul terhadap korban, hal itu diketahui oleh siswa lainnya.
"Menurut keterangan korban, perbuatan tersangka AS juga disaksikan oleh teman-temannya. Jadi korban enam anak ini satu sama lain sama-sama mengetahui apa yang dilakukan oleh tersangka," jelasnya.
Terkait alasan pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban-korbannya tersebut, Festo mengatakan jika ada banyak hal untuk melakukannya. Karena korban perbuatan oleh tersangka terhadap banyak murid.
"Alasannya banyak hal, dari satu korban dengan yang lainnya berbeda," tutupnya.nt
