Tak Kantongi STPPK, Bawaslu Kab. Blitar Ancam Bubarkan Kampanye

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Okt 2020 15:55 WIB

Tak Kantongi STPPK, Bawaslu Kab. Blitar Ancam Bubarkan Kampanye

i

Ketua Bawaslu berikan penjelasan tentang STPPK untuk para Paslon Bupati/wakil Bupati dalam Kampanye. SP/ Hadi Lestariono

SURABAYAPAGI. com, Blitar -  Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar Tahun 2020 telah memasuki tahapan kampanye sejak 26 September 2020. Bawaslu Kabupaten Blitar mendapati adanya pasangan calon (paslon) yang suka blusukan tanpa mengurus Surat Tanda Terima Pemberitahuan Kampanye (STPPK) di kepolisian. Ini menyulitkan Bawaslu dalam pengawasan di lapangan, karena blusukan tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan. Sehingga Bawaslu Blitar mengimbau kepada dua paslon patuh dan taat terhadap aturan saat melaksanakan kampanye.

 Ketua Bawaslu Kabupaten Blitar Abdul Hakam Sholahuddin mengatakan paslon diharapkan bisa memanfaatkan masa kampanye sampai dengan 5 Desember 2020 dengan sebaik-baiknya. Hakam menjelaskan, metode kampanye sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 13 Tahun 2020 antara lain pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, pemasangan alat peraga kampanye (APK) ataupun pembagian bahan kampanye (BK).

Baca Juga: Kandang Ayam Ludes Terbakar, Rugi Ratusan Juta Rupiah

 “Kami minta kepada paslon untuk mengurus STTPK ke Polres Blitar yang kemudian ditembuskan ke Bawaslu dan KPU,” ujar Hakam Sabtu (10/10/2020) malam saat ngopi bareng di kantornya.

 Hakam berharap paslon bisa tertib dan patuh aturan serta protokol kesehatan Covid-19. Bawaslu berharap tidak ada lagi paslon yang blusukan dan menemui warga tanpa mengantongi STTPK. Mengenai STTPK, juga telah diatur secara gamblang pada PKPU Nomor 11 Tahun 2020 yang mengatur kampanye.

 “Kalau memang mau kampanye silakan,toh saat ini masa kampanye. Jangan kucing-kucingan dengan pengawas pemilu,” tegas ayah dua anak ini.

Baca Juga: 2 Rumah di Blitar Dibobol Maling saat Ditinggal Mudik, Pelaku Terekam CCTV

 Masih menurut Hakam, masa kampanye mulai 26 September sampai dengan 5 Desember 2020 bisa menjadi ajang bagi dua paslon menyampaikan visi misi serta program yang diusung, nantinya. masyarakat pemilih tentunya berhak tahu apa saja program yang ditawarkan dua paslon yang berkontestasi dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Blitar.

 “Nah, kami sangat berharap kepada dua paslon ketika melakukan kegiatan kampanye untuk mengurus STTPK. Sehingga jangan sampai blusukan di lapangan ini menyulitkan pengawasan kampanye,” tegas Hakam.

 Meski begitu, Hakam menegaskan, jika diketahui di setiap kegiatan paslon tersebut ada yang melanggar protokol kesehatan Covid-19, pihaknya akan memberikan surat peringatan kepada paslon dan tim kampanye.

Baca Juga: Berkat Dukungan TN-Polri, Pelayanan di Daop 7 Aman dan Terkendali

 “Kami berikan waktu 1 x 1 jam setelah surat peringatan diberikan untuk mematuhi aturan. Jika tidak diindahkan maka akan kami bubarkan,” tegas Hakam lagi. Les

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU