Tak Miliki Ijin Dan Langgar Prokes "KAMI" Dibubarkan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 28 Sep 2020 14:59 WIB

Tak Miliki Ijin Dan Langgar Prokes "KAMI" Dibubarkan

i

Deklarator KAMI mantan panglima TNI Jendral TNI purnawirawan Gatot Nurmantyo Senin (28/9/2020)

Surabaya Pagi, Surabaya Puluhan warga yang mengatasnamakan Koalisi Indonesia Tetap Aman ( KITA), "Surabaya Adalah Kita" menolak akan silaturahmi yang di deklarasikan oleh mantan panglima TNI, Jendral Purn. TNI Gatot Nurmantyo di Gedung Jabal Rahmah, Jalan Jambangan, Surabaya, Senin (28/9/2020). Gatot Nurmantyo sempat berpidato diatas panggung, kemudian oleh anggota Intel Polda Jatim, diminta turun. Melihat hal tersebut, anggota KAMI langsung tarik ulur oleh anggota Intel. Gatot saat itu masih memberikan ceramah, Wadirintel Polda Jatim AKBP Iwan Kurniawan, meminta Gatot untuk turun. Gatot untuk menghormati pihak kepolisian, Gatot meminta acara silaturahmi Akbar yang dihadiri puluhan orang tersebut untuk dihentikan. Gatotpun akhirnya meninggalkan tempat acara. Sedangkan diluar gedung ratusan massa yang menolak KAMI terus beroperasi dan meminta acara dibubarkan. Acara silaturahmi Akbar yang sedianya digelar di gedung juang 45 Surabaya inipun akhirnya bubar. Usai membubarkan diri, acara silaturahmi Akbar yang digelar oleh koalisi aksi menyelematkan Indonesia atau KAMI, Gatot Nurmantyo yang merupakan tokoh KAMI langsung pergi. Atas pembubaran acara tersebut Gatot Nurmantyo menegaskan sebagai warga negara dirinya tunduk sebagai warga negara dirinya tunduk pada aturan, jika memang dibubarkan polisi ya harus patuh. " Acara ini menurutnya silaturahmi dengan para tokoh,"terangnya. Sedangkan sekitar seratus orang yang tergabung dalam Surabaya Adalah Kita berunjuk rasa menolak silahturahmi akbar Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), yang rencananya digelar di gedung juang 45 Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Senin (28/9/2020). Sambil memasang spanduk penolakan, peserta unjuk rasa terlihat berorasi bergantian, menyuarakan agar silahturahmi akbar KAMI yang dihadiri Din Syamsuddin, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo dan Prof. Rahmat Wahab tidak diselenggarakan di Surabaya maupun Jawa Timur. Kusnan Hadi seorang peserta unjuk rasa menyampaikan, KAMI dinilai mau menjungkirbalikkan pemerintahan yang sah dan konstitusional. Sehingga Surabaya Adalah Kita menolak acara silaturahmi akbar ini digelar. Visi misi mereka hanya ingin menjungkirbalikkan ke arah ini, itu yang kita lihat nanti, kata Kusnan. Kusnan menambahkan, KAMI seharusnya membikin partai sendiri bukan melakukan provokasi ke semua daerah dan menjelekkan pemerintah yang sah. Usul saya bikin saja partai tidak ada masalah, bersaing dengan partai-partai lain bukan dengan memprovokasi warga tiap daerah, menjelek-jelekkan anak-anak bangsa, menjelek-jelekkan pemerintah negara yang sah ini, tambahnya. Sementara itu, Kapolsek Sawahan AKP Wisnu Setiyawan Kuncoro di lokasi mengatakan bahwa tidak ada acara KAMI Jatim di Gedung Juang 45. Menurutnya, pihak penyelenggara harusnya memperhatikan kelayakan bangunan. Ini kan kegiatan yang mengumupulkan massa harusnya diperhitungkan bagaimana protokol kesehatannya. Acara ini juga tidak ada izin, terangnya. Pada kegiatan ini, terlihat para pengunjung tak mengindahkan protokol kesehatan disaat masa pandemi masih tinggi di Indonesia. nt/byb

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU