SURABAYAPAGI.com - Seperti senjata makan tuan, Aksi Trump terhadap peningkatan tariff untuk produk-produk China dinilai akan membuat produsen AS terpuruk sendiri.
Tarif tambahan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat pada produk-produk China pada akhirnya akan menempatkan produsen A.S. di posisi yang kurang menguntungkan dan merusak ekonomi global kata seorang ahli.
Eric Mangunyi merupakan seorang peneliti di Universitas Walter Sisulu, di Afrika Selatan, mengatakan tarif langsung yang dikenakan pada impor China yang digunakan untuk memproduksi barang-barang lain di Amerika Serikat akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lambat karena pengurangan produksi.
Menurut Mangunyi, bisnis A.S. telah terluka. Dia mengatakan negara itu cenderung melihat depresi investasi di berbagai sub-sektor yang bergantung pada barang impor.
"Selanjutnya, di seluruh dunia, investasi di negara-negara akan melambat dan ini juga akan mengguncang kepercayaan bisnis global," kata Mangunyi.
"Ini secara umum akan memiliki konsekuensi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi keseluruhan negara dan ekonomi global." Tambahnya.
Berbicara tentang keputusan Washington baru-baru ini untuk mengenakan tarif tambahan 10 persen pada impor Cina senilai 300 miliar dolar AS, Mangunyi mengatakan jelas bahwa Amerika Serikat berusaha menekan China untuk membuat konsesi yang signifikan dalam pembicaraan perdagangan antara kedua negara sementara menolak untuk mengalah sendiri.
"AS adalah pengganggu dan tidak asli dalam mencapai kesepakatan perdagangan win-win dengan China," kata Mangunyi, menambahkan bahwa sengketa perdagangan yang menampilkan flip-flop A.S. akan semakin melukai bisnis dan menghambat pemulihan ekonomi global pada 2019.
