Tawaran Emas Antam Murah, 300 Orang jadi Korban Penipuan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 06 Sep 2020 22:33 WIB

Tawaran Emas Antam Murah, 300 Orang jadi Korban Penipuan

i

Tangkapan layar akun FB bernama Ginceu Iluva saat live streaming.

Modus Penipuan Baru Gunakan Facebook

 

Baca Juga: Restorative Justice, Janda Muda Penipu Arisan Online di Jombang Bebas

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kasus penipuan jual beli logam mulia emas Antam melalui media sosial Facebook memakan korban hingga ratusan orang dengan total kerugian puluhan miliar. Dari ratusan korban.

20 orang diantaranya berasal dari Jawa Timur. Tak tanggung-tanggung para korban ini ada yang tertipu sampai Rp 1 miliar lebih.

Salah satu korban Vivin Mega Oktaviani (38) warga Surabaya mengatakan pelaku sangat pintar. Ia mampu meyakinkan korbannya dengan legalitas dan keaslian emasnya. Melalui siaran langsung dari Facebook atau live streaming, pelaku menjelaskan bahwa jual beli emas tersebut sah.

Tak hanya itu, korban juga diminta untuk bersabar jika sudah transfer uang. Karena emas yang dimaksudkan segera dikirim. “Awalnya ada akun FB bernama Ginceu Iluva live dan menawarkan emas Antam. Harganya Rp 600 ribuan per gram, saya sempat beli kurang lebih sekitar Rp 30 jutaan,” jelasnya, Minggu (6/9).

“Usai saya transfer, ternyata sebulan kemudian emas Antam yang dijanjikan tak juga dikirim. Saya ketipu Rp 30 jutaan dan rekan saya ada yang tertipu sampai Rp 1 miliar,” lanjut Vivin.

Karena tak ada itikad baik memberikan emas dan atau mengembalikan uang, para korban di Jatim pun membentuk asosiasi yang anggotanya sekitar 20 orang. Dalam anggota korban penipuan se Indonesia bisa mencapai 300 orang lebih.

Karena korban cukup banyak, para korban melaporkannya ke Polda Jatim dan Bareskrim Polri.

“Kami lapor langsung ke Polda dan Bareskrim Polri melalui pengacara kami. Karena kasus masih berlanjut, kita harapkan tak ada korban lain,” pungkasnya.

Tak hanya Vivin, Ully dan 11 orang lain asal Indramayu juga mengalami hal yang sama. Total kerugian yang mereka alami mencapai 1 miliar rupiah.

Ully mengatakan, kejadian bermula saat ia mengetahui temannya memesan logam mulia yang dijual dengan harga di bawah pasaran.

Baca Juga: Viral, Dokter Gadungan Bermodal Ijazah Palsu, Tangani Pasien Jalur Tutorial Youtube

Akun Facebook Ginceu Iluva diduga sebagai pelaku penipuan, saat itu menjual emas dengan sistem pre order seharga 15 juta untuk logam mulia antam seberat 25 gram.

“Saya berpikir ketika dia menjual 25 gram (logam mulia-red) yang pada saat itu 23 juta, dia bisa jual 15 juta. Buat saya pribadi, karena ada teman-teman yang barangnya sampai, berarti saya berpikir ini harganya bisa murah sekali. Dia juga bilang dia kenal orang dalam, orang Antam,” ungkapnya.

Puluhan korban datangi kediaman pelaku

Karena penasaran, ia pun memberanikan diri pergi ke Jakarta dimana diduga penipu tersebut tinggal. Namun, tak disangka saat dirumah yang diyakini milik penipu tersebut puluhan orang yang diduga juga korban sudah berkumpul disitu.

“Akhirnya tanggal 1 Agustus kita rencanakan untuk ke Jakarta, untuk melihat ke lokasi alamatnya dia. Ternyata disitu sudah banyak ada puluhan orang yang memang kasusnya seperti saya,” ungkapnya.

“Akhirnya disitu dibuat grup, ternyata korbannya itu banyak sekali seluruh Indonesia. ada kurang lebih 300 orang, ada yang nilainya 1 M, ada yang ratusan juta,” tambahnya.

Baca Juga: Tak Peduli Dilaporkan, Moh Siddik Fokus Kepada Pelaporan TKD Sumenep ke Polda Jatim

4 laporan polisi dilayangkan

Kuasa hukum para korban John Ferry Situmeang mengungkapkan pada awal transaksi, semua berjalan lancar sehingga membuat pembeli semakin yakin. Permasalahan mulai terjadi Juni 2020, di mana para korban sudah mulai tidak menerima logam mulia dari Gina, padahal mereka sudah membayarnya.

Hal ini menimbulkan keresahan bagi para korban, terlebih saat itu pelaku Gina sudah tidak rutin lagi live di Facebook seperti biasanya.

"Para korban di Jabodetabek mulai mencari tahu keberadaan pelaku dan berhasil menemukan Facebook aslinya bernama Drelia Wangsih dan ternyata pemilik rekening atas nama Rohimah adalah ibu kandungnya. Saat itu, pelaku masih mencoba meyakinkan para pembeli dan janji akan mengirimkan logam mulianya. Tapi sampai sekarang, banyak korban belum menerimanya dari pelaku," ujar John.

Saat ini, lanjut John, ratusan korban telah membuat laporan ke Bareskrim Mabes Polri, mengingat banyaknya korban yang tersebar di berbagai daerah, maka dalam kasus ini, terdapat 4 laporan polisi terkait dugaan tindak pidana penipuan melalui sarana elektronik.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU