Tema Kesetraan Gender, UK Petra Sabet Juara Kompetisi Film Pendek Nasional

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 07 Okt 2020 21:09 WIB

Tema Kesetraan Gender, UK Petra Sabet Juara Kompetisi Film Pendek Nasional

i

Re-Dream merupakan karya dari tim yang menamai dirinya Champz Production. .SP/Byta Indrawati.

SURABAYAPAGI, Surabaya - Universitas Kristen Petra kembali menyabet juara 1 kategori mahasiswa dan juara 2 umum melalui youtube Umbu Channel Official dengan karya yang berjudul Re-Dream dari tujuh mahasiswa UK Petra.

Lomba Film Pendek Tingkat Nasional ini digelar oleh Gerakan Muda Ono Niha (GEMONI) dengan tema Nasionalisme Berkebudayaan dan Berkeadaban yang didukung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI.

Baca Juga: Mahasiswa UK Petra dan Silpakorn University Thailand Kolaborasi Pamerkan Karya Arsitektur

Re-Dream merupakan karya dari tim yang menamai dirinya Champz Production. Terdiri dari Johanes Yudi Prihadi (Program Business Management), Geraldo Vincent Chandra (Prodi Manajamen Perhotelan), Nicholas Jason Santosa (Prodi Desain Komunikasi Visual), Jerico Sasmita Adi (Program International Business Management), Josephine (Prodi Ilmu Komunikasi), Natasha Amabel (Program Sistem Informasi Bisnis) dan Stanley (Program Business Management).

"Puji Tuhan, kelompok kami menang. Saya sangat senang. Dari awal saya hanya menduga film kita paling masuk 10 besar terbaik saja akan tetapi ternyata hasilnya diluar dugaan. Juara 1 dan dapat tambahan juara. Film kita mendapat apresiasi. Padahal kami hanya menggunakan peralatan seadanya milik pribadi kami semua," ungkap Johanes angkatan 2019.

Film pendek Re-Dream berdurasi 14 menit 54 detik ini menceritakan tentang kesetaraan gender. Pria dan wanita mempunyai hak yang sama dan memiliki derajat yang sama terutama daam hal pekerjaan.

Dalam prosesnya mereka hanya menghabiskan waktu selama satu hari saja untuk pengambilan gambar. Tujuh mahasiswa UK Petra ini selain menjadi pemain juga ambil bagian sebagai tim produksi.

Johanes dan kawan-kawan pun mengalami beberapa kendala, khususnya pada Pandemi Covid-19 membuat mereka kesulitan mendapatkan lokasi syuting dan pemain film.

Namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah mereka untuk membuat karya film. Karya mereka dinilai oleh lima dewan juri yang handal yaitu Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI Dr. Hilmar Farid; Aktor dan Sutradara Senior Rano Karno, artis dan Sutradara Senior Jajang C. Noer, Direktur AMAN (Asian Muslim Action Network) Indonesia Ruby Kholifah dan Musisi/Seniman/Budayawan Yasato Harefa.

Prestasi juara 1 kategori mahasiswa mendapatkan uang Rp 10 juta dan Throphy. Sedangkan juara 2 umum mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp 1 juta dan thropy dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI dan Ketua Dewan Pembina Germoni.

"Kedepannya kami akan mencoba kompetisi festival indonesia. Kami akan mencoba menjadi yang terbaik agar karya anak bangsa dikenal masyarakat luas dan kami sudah ada tim inti di kampus. Untuk mengakses bisa membuka link betikut https://www.youtube.com/watch?v=nn58kvzV0X0&feature=youtu.be," pungkasnya. Byt

Baca Juga: Polri Gelar Lomba Orasi Unjuk Rasa Peringati Hari HAM

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU