SURABAYAPAGI.com - Yuan China saat ini berada pada level yang sesuai dan fluktuasi mata uang dua arah tidak serta merta akan menyebabkan aliran modal yang tidak teratur, kata seorang pejabat senior di Peoples Bank of China mengutip Reuters, Selasa (14/8).
Sebelumnya, Yuan telah melemah hampir 2,4% sejak Presiden AS Donald Trump mengancam untuk memberlakukan lebih banyak tarif pada barang-barang Tiongkok mulai 1 September.
"Tingkat nilai tukar RMB saat ini selaras dengan fundamental ekonomi Tiongkok dan penawaran dan permintaan pasar," kata Zhu Jun, kepala departemen internasional bank sentral,
Dia mengatakan, China "terkejut" oleh langkah Departemen Keuangan AS minggu lalu untuk memberi label China manipulator mata uang, beberapa jam setelah China membiarkan yuan turun ke titik terendah dalam lebih dari satu dekade.
Tetapi Zhu menegaskan bahwa China akan dapat "menavigasi semua skenario" yang timbul dari label manipulator mata uang Washington.
Dalam jangka pendek, guncangan eksternal juga akan berperan dengan mempengaruhi pergerakan yuan katanya.
"Itu mengatakan, selama RMB bergerak secara tertib berdasarkan pada penawaran dan permintaan pasar, gerakan seperti itu di kedua arah tidak selalu berarti pergerakan aliran modal yang tidak teratur," kata Zhu. Yuan juga dikenal sebagai renminbi, atau RMB.
Yuan akan didukung oleh fundamental ekonomi China yang solid, rasio utang yang stabil, mengandung risiko keuangan, cadangan devisa yang memadai, dan spread suku bunga yang menguntungkan antara China dan negara-negara maju utama, katanya.
"Dalam jangka menengah dan panjang, kami memiliki kepercayaan penuh pada RMB sebagai mata uang yang kuat," kata Zhu.
