Terapkan Ujian SIM C Gunakan Ultrasonik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 12 Mar 2019 12:02 WIB

Terapkan Ujian SIM C Gunakan Ultrasonik

SURABAYAPAGI.com, Sidoarjo - Satuan Lantas Polresta Sidoarjo memberlakukan ujian praktik pemohon Surat Ijin Mengemudi (SIM) C dengan sistem sensor ultrasonik. Lokasinya praktiknya berada di halaman Satuan Lantas, Polresta Sidoarjo. Dalam ujian praktik itu, pemohon harus lolos lima tahap ujian praktik. Diantaranya praktik trek lurus, trek zig zag, trek angka delapan, trek putar balik dan lokasi pengereman. Di setiap trek ini dilengkapi 29 sensor ultrasonik, traffic cone serta sensor yang dipasang di garis putih. "Mulai hari ini, ujian praktik menggunakan sistem sensor ultrasonik mulai diberlakukan. Semua serba otomatis. Cukup dipantau dari layar komputer," terang Kasat Lantas, Satuan Polresta Sidoarjo, Kompol Fahrian Saleh Siregar, kemarin. Kompol Fahrian imengatakan penggunaan sistem ultrasonik ini, untuk meminimalisir anggapan (persepsi) masyarakat dalam permohonan SIM yang dinilai kurang tranaparan. Selain itu untuk membuktikan mengurus SIM di Polresta Sidoarjo sangat mudah. "Seluruh pemohon SIM, bakal terlihat di layar sensor saat melakukan kesalahan. Kalau pemohon dalam praktiknya melakukan kesalahan tiga kali, maka dinyatakan tidak lulus (gagal) dalam ujian praktik itu," imbuhnya. Kendati demikian, lanjut Fahrian ujian praktik menggunakan sistem ultrasonik ini baru diberlakukan untuk SIM C. Namun tak berselang lama selanjutnya pemohon SIM C juga bakal segera dioperasikan. "Sebenarnya menggunakan sistem ini lebih mudah. Karena lokasi praktiknya lebih luas. Kami berharap sebelum ujian SIM sebaiknya pemohon latihan terlebih dahulu," tegasnya. Seorang pemohon SIM C, Linda mengaku dengan sistem sensor ultrasonik ini sangat memudahkan para pemohon SIM. Bagi perempuan 35 tahun ini, yang penting pemohon harus menyiapkan diri, tenang dan jangan grogi (ragu-ragu). "Buktinya saya berhasil. Padahal saya tidak pernah latihan. Sistem sensor ultrasonik ini memudahkan para pemohon, dibanding menggunakan sistem manual," ungkapnya. Sedangkan pemohon SIM C lainnya, Fiyati mengakui dirinya gagal karena kurang konsentrasi. Perempuan 21 tahun ini mengaku meski gagal ujian praktik menggunakan sistem sensor ultrasonik ini sebenarnya sangat mudah. Sd-01

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU