Home / Kriminal : Polda Sudah Kantongi 6 Tersangka

Terpicu Berita Hoaks Ulama Madura Ditangkap

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 24 Mei 2019 08:43 WIB

Terpicu Berita Hoaks Ulama Madura Ditangkap

Hendarwanto, Wartawan Surabaya Pagi Aksi pembakaran Polsek Tambelangan, Sampang, yang dilakukan oleh ratusan massa, pada Rabu (22/5/2019) tengah malam diduga karena berita hoaks. Sebelum peristiwa itu terjadi, sejumlah massa sempat mendatangi pihak kepolisian untuk menanyakan informasi yang sedang beredar luas di media. Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim mengungkapkan, informasi itu terkait penangkapan tokoh-tokoh Madura yang saat itu berada di Jakarta. Mereka meminta, agar polisi membebaskan dan memperbolehkannya untuk pulang ke kampung halamannya. Mendengar hal itu, kata dia, Kapolsek setempat menerima aspirasi masyarakat dan berusaha mengkonfirmasi kebenaran berita itu. Namun belum selesai itu dilakukan, sejumlah massa tiba-tiba saja melakukan pelemparan dan membakar Polsek Tambelangan. "Info yang berkembang, mereka itu datang menanyakan tokoh agama Madura yang katanya ditangkap. Mereka meminta Kapolsek untuk membebaskan dan itu diterima baik oleh Kapolsek di sana. Nah setelah pulang dari Polsek, gatau gimana ceritanya mereka langsung melempari batu dan bom molotov," jelas Luki, Kamis (23/5/2019). Luki menegaskan, berita yang digembor-gemborkan massa itu adalah hoaks alias tidak benar. Tidak ada penangkapan seperti yang diberitakan. Polisi juga sudah mengantongi bukti rekaman video dari tokoh agama yang disebutkan, bahwa dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Tidak hanya di Kabupaten Sampang, kata dia, informasi penangkapan tokoh-tokoh agama Madura ini juga sempat menyebar di wilayah Pamekasan. Beruntung, kondisi di Pamekasan lebih cepat bisa diredam. Sedangkan di Sampang, massa sudah tidak bisa dikendalikan. "Itu hoaks beritanya. Karena setelah ulama yang disebutkan itu membuat rekaman bahwa dirinya sehat, mereka membubarkan diri. Kami punya bukti rekamannya," kata dia. Identitas 6 Tersangka Sementara, polisi sudah mengantongi identitas beberapa orang yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran tersebut. Namun, Polda Jatim masih enggan membeberkan siapa keenam orang tersebut. Kapolda Irjen Luki, hanya mengungkapkan, dalam waktu dekat keenamnya akan menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim. Terkait situasi di Sampang saat ini, Luki mengatakan sudah berangsur kondusif dan pihaknya sudah menyiagakan personel tambahan yang juga dibackup penuh oleh TNI. "Identitas sudah ada, insya Allah nanti akan kami panggil pemeriksaannya di sini. Kami sudah komunikasi dengan tokoh-tokoh agama untuk menyerahkan pelaku-pelaku itu. Sudah ada namanya, fotonya juga ada. Kita tinggal melihat momen yang pas," kata Luki, Kamis (23/5/2019). Dari hasil identifikasi Tim Inafis di lokasi kejadian, kata dia, petugas menemukan botol-botol berisi bensin atau bom molotov tercecer. Sekitar 30 botol juga ditemukan di sekitar Polsek, dengan kondisi masih utuh atau belum sempat digunakan oleh massa. Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim yang juga ikut meninjau lokasi menyampaikan, bahwa pihaknya menyerahkan kejadian ini sepenuhnya ke polisi untuk diselidiki lebih lanjut. Pihaknya juga berterima kasih kepada TNI, yang juga turun dan membackup pihak kepolisian. "Ini kan sudah proses ditangani kepolisian. Jadi kita menyerahkan ke Kapolda dan jajarannya melakukan pendalaman. TNI juga turun. Kita menyerahkan semua kepada proses yang sedang berjalan," kata dia. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU