Tersangka Pencabulan Didatangi Anggota DPRD Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 28 Jul 2019 18:42 WIB

Tersangka Pencabulan Didatangi Anggota DPRD Surabaya

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Rahmad Santoso Slamet,30, warga Tegalsari, tak hanya dijadikan tersangka, tapi juga mencoreng nama baik Pramuka. Dan, kemarin (28/7/2019) Hj Siti Mariyam anggota Komisi A DPRD Surabaya sekaligus Sekretaris Kwartir Cab Pramuka Kota Surabaya menyoroti kasus pencabulan belasan siswa di Surabaya yang dilakukan oleh pembina Praja Muda Karana (Pramuka). Dia menemui tersangka Rahmat Santoso Slamet,30, alias memet warga kawasan Tegalsari, Surabaya di ruangan Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim. Tujuannya menemui tersangka untuk mengklarifikasi apakah tersangka merupakan pembina pramuka yang sudah mengantongi kartu anggota Praja Muda Karana. Karena dengan kesalahan yang begitu berat ini mencoreng nama baik Pramuka maka pihaknya mencabut anggota pramuka dari tersangka dan tidak diperbolehkan berkecimpung di dalam Pramuka. "Kami sangat prihatin apalagi ini menyangkut nama baik Pramuka sedangkan Pramuka masih menjadi tumpuan orang tua untuk menjadikan anak-anak yang mandiri. Tapi adanya kasus ini menjadi tercoreng," ungkapnya saat di temui di Polda Jatim kemarin. Siti Mariyam menjelaskan tersangka baru saja mengikut pelatihan Brigade Pramuka. Akan tetapi tersangka belum mengantongi syarat-syarat sebagai pembina Pramuka. "Jadi kasus ini menjadi pembelajaran buat kami untuk standar pelatihan pembina pramuka, ini kami (Pramuka) kebobolan," ujarnya. Pihaknya atas nama Pramuka Kota Surabaya meminta maaf terhadap sekolah-sekolah dan para korban terkait kejadian ini. "Mudah-mudahan jangan ada keraguan Pramuka masih menjadi yang terbaik untuk membina anak-anak mandiri. Mohon oknum ini bisa menjadi jerah dan untuk orang tua lebih ekstra lagi menjaga anak-anaknya," paparnya Sementara itu, Penyidik Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim menjadwalkan konseling di enam sekolah yang menjadi tempat membina pramuka tersangka Rahmad Santoso Slamet. Upaya itu dilakukan untuk mendeteksi dan mendata kemungkinan korban siswa yang pernah dicabuli pria usia 30 tahun itu. "Kita jadwalkan untuk konseling ke sekolah awal pekan," ujar Kasubdit IV Renakta AKBP Festo Ari Permana Minggu (28/7). Nantinya, lanjut Festo, konseling akan dilakukan polisi, psikolog dan Unit PTT Provinsi Jawa Timur. Diharapkan dengan konseling tersebut, polisi dapat mengidentidikasi siswa yang pernah menjadi korban. "Dengan begitu nanti kami bisa data dan dampingi korban supaya tidak trauma (jika ada korban baru), atau memiliki dendam untuk melakukan hal serupa," sambung polisi dengan dua melati di pundaknya itu. Selama ini, tersangka diketahui membina pramuka di enam sekolah berbeda di kawasan Tegalsari, Surabaya. "Lima SMP, dan satu SD. Dugaannya korban bisa bertambah," bebernya. Ditambahkan Festo, untuk hasil tes kejiwaan tersangka pihaknya masih menunggu dari dokter yang memeriksa. Sekedar diketahui Rahmad Santoso Slamet alias Memet dibekuk Subdit IV Renakta lantaran terbukti mencabuli 15 siswanya. Aksi bejat itu dilakukan di rumah tersangka. Modusnya tersangka membuat grup Inti Pramuka yang diberi nama Minion. Tersangka merayu korban untuk masuk grup tersebut. Dengan syarat harus mengikuti tujuh tahapan tes di rumah tersangka. Setelah tiba di rumah tersangka, para korban dicabuli. Tak hanya itu mereka juga diminta melakukan tindakan seksual sesama siswa.nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU