Tianqi, Kaisar Buta Huruf yang Malang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 14 Feb 2020 21:22 WIB

Tianqi, Kaisar Buta Huruf yang Malang

Napak Tilas Kekaisaran Dalam Dinasti China Kuno (14) SURABAYAPAGI.COM, Surabaya- Menjadi seorang kaisar tentu bukanlah orang sembarangan meskipun terpilihnya kaisar karena system keturunan. Biasanya, seorang kaisar itu adalah sosok yang tegas, cerdas, dan berwibawa. Namun tidak dengan kaisar China ketururunan Dinasti Ming ini. Kaisar Tianqi namanya, (Hanzi: , lahir23 Desember1605 meninggal30 September1627 pada umur 21 tahun) adalah kaisar ke-15 dariDinasti Ming yang memerintah dari tahun1620 sampai 1627. Terlahir dengan nama Zhu Youxiao (), adalah anak sulung dariKaisar Taichang. Dia menjadi kaisar ketika usianya 15 tahun setelah ayahnya mangkat tahun 1620. Tianqi adalah kaisar yang malas dan banyak mengabaikan tugasnya sebagai kepala negara. Dia adalah seorang yang buta huruf dan tidak suka belajar. Karena tidak bisa membaca laporan dan dokumen kenegaraan, ditambah lagi ketidaktertarikannya pada masalah negara, kekuasaannya disalahgunakan oleh kasim kepalanya,Wei Zhongxian danSelir Ke, ibu susu yang membesarkannya. Ke sendiri adalah seorang wanita yang tidak benar. Setelah suaminya meninggal dia hidup bersama seorang kasim bernama Wei Chao, tak lama kemudian dia meninggalkannya dan beralih ke kasim lain yang tidak lain adalah Wei Zhongxian. Memanfaatkan akses yang luas untuk berhubungan dengan kaisar, dia menggoda kaisar muda itu sehingga dianugerahi gelar Nyonya Fengsheng. "Hobi Tianqi adalah perkayuan, maka dia banyak menghabiskan waktunya dengan membuat sketsa dan menggergaji. Dalam hal yang satu ini dia memang sangat ahli, bahkan dia pernah membuat miniatur salah satu ruangan dariKota Terlarang dengan baik" kata sejarahwan Akibat dari kegemarannya inilah, banyak tugas negara terabaikan sehingga memberi kesempatan pada para pejabat korup memancing di air keruh. Wei Zhongxian bersama Selir Ke berkolaborasi mengendalikan pemerintahan atas namanya dan menyingkirkan siapapun yang menentang mereka. Wei menempatkan kaki tangannya pada jabatan-jabatan penting, kemanapun dia pergi selalu diiringi oleh ratusan pengawal. Sementara Selir Ke sibuk mempertahankan kekuasaannya dengan menyingkirkan saingan-saingannya di istana belakang. Para selir kaisar diperlakukan buruk dan dibiarkan mati kelaparan. Mengetahui kondisi kerajaan sangat kacau, Sebuah kelompok pemikir aliranKonfusius,Donglin pernah menyatakan rasa kecewanya terhadap kebobrokan kondisi kerajaan saat itu. Bukan malah didengar, sebagai respon, pihak istana diam-diam menghabisi para pejabat yang berasosiasi dengan Donglin. Kondisi sosial dan ekonomi yang memburuk menyebabkan sering terjadinya pemberontakan petani yang membayangi kehancuran Dinasti Ming. Suatu hari tahun 1627, Tianqi tercebur ke sungai ketika sedang mendayung perahu dan menderita demam. Kesehatannya terus memburuk setelah memakan obat yang dipercaya sebagai obat ajaib. Sadar ajalnya sudah dekat, dia memanggil adiknya,Zhu Youjian dan mengangkatnya sebagai penerus tahta. Umurnya baru 23 tahun ketika dia meninggal bulan September tahun itu.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU