SURABAYAPAGI.com - Munculnya kasus dugaan penyelewengan dana kemah Pemuda Islam yang menyeret nama Dahnil Anzar Simanjuntak dinilai mencoreng citra organisasi Muhammadiyah. Aktivis pemuda Muhammadiyah, Ahmad Rofiq, menyampaikan bahwa munculnya kasus dugaan korupsi itu baru kali pertama terjadi di tubuh organisasi itu.
Ia meminta Dahnil selaku Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah menjelaskan duduk perkara dana kemah ini seterang-terangnya kepada publik.
"Mau di Muhammadiyah, di ortom (organisasi otonom), tidak pernah ada kasus. Ini adalah pertama kali, dan menurut saya, dia telah membawa Muhammadiyah dalam konteks ini. Ya, harus segera ia selesaikan dan tanggung jawab," kata Rofiq di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Selasa 27 November 2018.
Mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah itu berpendapat, pengembalian uang oleh Dahnil ataupun atas nama organisasi menunjukkan indikasi ketidakberesan dalam penggunaannya.
Ia juga menyesalkan Ahmad Fanani, salah satu pimpinan Pemuda Muhammadiyah yang turut dipanggil polisi untuk digali keterangannya.
Dalam hal ini Fanani adalah Ketua Panitia Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia yang diprakarsai oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Pola pikir untuk kriminalisasi itu jauh panggang dari api. Jadi itu bagian dari pengalihan isu, dan menurut saran saya, karena aktivis Muhammadiyah, tidak perlu cari kambing hitam. Bukti pengembalian uang itu berarti ada prosedur yang salah dalam konteks ini," katanya.
Rofiq berdalih, pernyataan kerasnya bukan karena perbedaan sikap politiknya dengan Dahnil.
Selaku Wakil Sekretaris Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin, ia ingin organisasi Pemuda Muhamamdiyah juga lebih ketat menyeleksi pimpinan, apalagi menjelang perhelatan Muktamar yang mengangendakan pemilihan ketua umum baru.
