Tim Prabowo - Sandi Klarifikasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 24 Nov 2018 10:34 WIB

Tim Prabowo - Sandi Klarifikasi

SURABAYA PAGI, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengklarifikasi pernyataan Prabowo terkait rencana Australia memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Kata Andre, pernyataan Prabowo menghormati keputusan Australia tidak ada hubungannya dengan sikap terhadap kemerdekaan Palestina. "Pak Prabowo mencoba menghormati sikap tetangga kita. Enggak ada hubungan soal bagaimana sikap Pak Prabowo soal Palestina," ujarnya saat dihubungi oleh wartawan, Jumat (23/11). Ia menyatakan sikap Prabowo dan Sandi terhadap Palestina tidak perlu dipertanyakan lagi. Andre mengklaim pasangan itu mendukung kemerdekaan Palestina secara penuh. Komitmen Prabowo terhadap kemerdekaan Palestina, dikatakan Andre, salah satunya dilakukan dengan menghandiri berbagai aksi membela Palestina. "Kami mengecam langkah Israel memindahkan ibu kotanya ke Yerusalem. Bahkan selama ini Pak Prabowo aktif menyuarakan kemerdekaan Palestina dan beliau juga hadir dalam berbagai aksi-aksi serta memberikan sumbangan ketika berlangsung aksi bela Palestina," jelasnya. Sikap Prabowo terhadap Palestina menjadi sorotan setelah calon presiden nomor urut 02 itu mengatakan Indonesia harus menghormati rencana Australia memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv Ke Yerusalem. Prabowo mengatakan rencana Australia itu bukan permasalahan Indonesia. "Aussie merupakan negara independen dan berdaulat, maka kita harus hargai keputusan mereka," kata Prabowo saat menghadiri kegiatan Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (21/11). Pernyataan Prabowo tersebut mendapat kritik dari kubu calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Maruf Amin. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai sikap Prabowo itu berlawanan dengan sejarah (ahistoris) karena tak menghormati sikap resmi pemerintah Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina secara penuh sejak lama. "Pak Prabowo seharusnya memahami hukum internasional bahwa Yerusalem berstatus quo, dan Indonesia mendukung sepenuhnya kemerdekaan Palestina seluas-luasnya. Hal ini bagian dari perintah konstitusi bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Dengan demikian, sikap Pak Prabowo ahistoris," kata Hasto. Jk

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU