Home / WhiteCrime : Praktik suap ini dilakukan untuk mendapat proyek-p

Triliunan Rupiah, Ini 5 Skandal Suap Terbesar di Dunia!

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 29 Mar 2019 14:04 WIB

Triliunan Rupiah, Ini 5 Skandal Suap Terbesar di Dunia!

SURABAYAPAGI.com - Bangsa Indonesia kembali geger lantaran kasus korupsi. Sebelumnya, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga menjadi makelar jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama RI. Kali ini, giliran anggota DPR RI Bowo Sidik Pangarso yang digelandang komisi antirasuah itu. Politisi Partai Golkar yang duduk di Komisi IV (investasi, industri dan perdagangan) ini diduga telah menerima uang suap untuk mengurus kontrak bisnis sebuah korporasi pelayaran PT Humpuss Transportasi Kimia dan PT Pupuk Indonesia Logistik. KPK pun menyita duit Rp8 miliar dalam 84 kardus terpisah. Rencananya, menurut KPK, uang miliaran tersebut bakal digunakan untuk serangan fajar pada gelaran Pemilu 17 April mendatang. Namun, kasus suap antara pejabat negara dengan swasta tidak hanya sekali ini terjadi. Sebelumnya, sudah berulang kali KPK menangkap basah terjadinya kongkalikong antara swasta dan pejabat. Nah, kasus suap seperti sejatinya juga terjadi di seluruh penjuru dunia. Berikut adalah kasus-kasus suap dengan nilai terbesar sepanjang masa. 1. Siemens AG - Rp1.4 triliunan **foto** Di Amerika Serikat (AS), terdapat undang-undang Foreign Corrupt Practices Act (FCPA). Perusahaan asing yang melakukan aktivitas bisnisnya di wilayah AS juga termasuk dalam ketentuan FCPA. Menurut laporan dari New York Times dan Securities and Exchange Commission (SEC), Siemens AG, sebuah perusahaan industri asal Jerman, dituding melanggar hukum FCPA pada tahun 2008. Ketika itu, Siemens AG diduga telah memberi uang suap sebanyak $16 juta (Rp227 miliar) kepada Presiden Argentina Cristina Fernández de Kirchner untuk mengamankan kontrak pembuatan kartu identitas Negeri Tango itu. Nilai kontrak kerja pembuatan kartu identitas itu sendiri bernilai $1 miliar (Rp14 triliun). Secara total, Siemens AG diketahui telah mengeluarkan uang sebanyak $100 juta atau yang setara dengan Rp1.4 triliun. 2. Kellogg Brown & Root - Rp2.6 triliunan **foto** Perusahaan ini sekarang dikenal sebagai KBR, Inc. Sebelumnya, KBR ini merupakan salah satu perusahaan konstruksi swasta terbesar di dunia. Bahkan, mereka menjalin kontrak kerjasama dengan militer AS. Menurut media New York Times, pada tahun 2009, Departemen Kehakiman AS menuding KBR telah melakukan tindak rasuah. KBR pun dijerat dengan undang-undang Foreign Corrupt Practices Act (FCPA). Tuduhan Departeman Kehakiman ini tidak sembarangan. Mereka menemukan bukti bahwa KBR telah membayar sebanyak $182 juta atau yang setara dengan Rp 2.6 triliunan untuk mengamankan kontrak konstruksi pabrik gas alam kepada pejabat Nigeria. KBR pun mengaku bersalah dan CEO-nya, Albert Jack Stanley, dihukum penjara 2,5 tahun. 3. BAE Systems - Rp2.8 triliunan **foto** British Aerospace (BAE) Systems merupakan perusahaan kedirgantaraan asal Inggris ternama di dunia. Perusahaan ini seringkali mendapat kontrak kerjasama dengan berbagai pemerintahan negara untuk membuat pesawat militer. Dugaan tindak rasuah oleh BAE ini sejatinya telah diselidiki oleh otoritas Inggris sejak tahun 1989 hingga tahun 2007. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu investigasi korupsi terpanjang dalam sejarah. Menurut laporan New York Times, BAE telah menyuap pejabat Arab Saudi selama 10 tahun dengan nilai suap total $200 juta atau setara dengan Rp2.8 triliun. Selain itu, investigasi otoritas Inggris rupanya menemukan jejak suap BAE di Afrika Selatan, Tanzania, Chili, Rumania, Republik Czech dan Qatar. Dengan alasan keamanan nasional, Departemen Kehakiman Inggris tidak bersedia mengeksekusi sebagian hasil investigasi. Masalah ini pun diambil alih oleh pemerintah AS. BAE pun mengaku bersalah dan membayar denda $400 juta (Rp5.6 triliunan), jumlah yang lebih besar daripada jumlah suap mereka. 4. Alcatel-Lucent SA - Jumlah suap tidak diketahui **foto** Pada akhir 2010, media Bloomberg melaporkan bahwa Alcatel-Lucent, perusahaan jaringan telepon terbesar di dunia, menyelesaikan kasus suapnya dengan Departemen Kehakiman AS pada tahun 2010 dengan menyetujui untuk membayar $137 juta (Rp2 triliunan), termasuk $45 juta (Rp640 miliaran) kepada SEC. Kasus ini bermula pada serangkaian transfer uang yang kompleks antara anak perusahaan dan konsultan yang berujung pada pemberian suap kepada para pejabat asing. Alcatel-Lucent mengaku melakukan pembayaran yang tidak patut di Kosta Rika, Honduras, Malaysia, Taiwan, Kenya, Nigeria, Bangladesh, Ekuador, Nikaragua, Angola, Pantai Gading, Uganda, dan Mali. Karena banyak negara yang terlibat, jumlah uang suap yang telah dikeluarkan Alcatel-Lucent SA tidak semua dipublikasikan. Namun, FCPA hanya mempublikasi suap yang terjadi di Kosta Rika sebesar $18 juta (Rp256 miliaran), $14 juta (Rp200 miliaran) dan $261,500 (Rp3 miliaran). Kemudian di Taiwan $950,000 (Rp13 miliar). 5. Odebrecht & Petrobras Rp14.7 triliunan **foto** Kasus suap satu merupakan kasus rasuah yang paling besar di dunia. Betapa tidak? Uang yang diperoleh dari hasil suap dan profit badan usaha milik negara ini melibatkan sebanyak 80-an politisi partai penguasa dan puluhan konglomerat. BUMN yang dimaksud adalah Petrobras, korporasi minyak (seperti Pertamina) terbesar di Brasil. Investigasi dimulai pada bulan Maret 2014 sebagai penyelidikan terhadap dugaan bahwa eksekutif di Petrobras telah menerima suap dari perusahaan konstruksi Odebrecht dengan imbalan memberikan kontrak kepada mereka. Tak hanya mereka berdua, perusahaan petrokimia BUMN Braskem juga turut terlibat. Seperti yang dilaporkan BBC, baik Odebrecht dan Braskem dalam sidang mengakui kalau mereka telah menggelontor uang untuk suap kepada pejabat Brasil selama satu dekade. Odebrecht mengaku telah mengeluarkan total $788 juta atau setara dengan Rp11.2 triliun untuk suap. Sementara Braskem menyuap pejabat Brasil melalui Odebrecht sebanyak $250 juta atau setara dengan 3.5 triliunan. Skandal suap tak berhenti di situ. Dari investigasi yang dilakukan, Petrobras lantas diketahui telah memberi uang kepada 80-an politisi untuk dana kampanye. Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva ketika itu pun disebut-sebut turut terlibat. Penggantinya, Dilma Rouseff pun di-impeach parlemen pada tahun 2014. Dilma Rouseff pun lengser pada tahun 2015. Itulah lima skandal suap terbesar di dunia. Praktik kongkalikong antara swasta dan pemerintah itu nyata adanya. Patut diduga, praktik rasuah yang sama juga acap kali terjadi di Indonesia, baik pada masa lalu, maupun sekarang. Buktinya, anggota DPR RI ditangkap KPK lantaran menerima suap dari swasta.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU