Trump Klaim China Tak Kooperatif

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Jun 2019 18:33 WIB

Trump Klaim China Tak Kooperatif

SURABAYAPAGI.com - Trump mengklaim bahwa para pemimpin China lebih ingin membuat kesepakatan dibandingkan dengan dirinya. Hubungan antara Washington dan Beijing telah menurun sejak pembicaraan perdagangan berujung buntu pada Mei. Saat itu pemerintah AS menuding China telah mengingkari janji untuk mereformasi ekonominya. Setelah kemarin Trump dan Xi melakukan percakapan melalui telepon seluler untuk membahas negoisasi perdagangan kini, Trump menyurati Xi Jinping yang berisikan peluang-peluang tercapainya kesepakatan dagang. Trump diperkirakan akan bertemu dengan Xi Jinping pada Sabtu (29/6/2019) di Osaka. Pertemuan mereka ini dapat menghidupkan kembali perundingan perdagangan yang terhenti antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. Tapi di sisi lain, pertemuan ini kemungkinan bisa menyebabkan perang perdagangan yang jauh lebih besar, yang akan menyeret pertumbuhan global dan menggoyang pasar keuangan. Sangat mungkin. Kami harus mendapatkan kesepakatan yang bagus. Kami mungkin saja akan membuat kesepakatan, tetapi saya juga sangat senang dengan posisi kami saat ini, ujar Trump dalam sebuah wawancara pada Rabu (26/6/2019). Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka peluang tercapainya kesepakatan dagang dengan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di KTT G20 akhir pekan ini. Namun, Trump juga siap untuk mengenakan tarif lebih lanjut jika kedua negara tetap tak mencapai kesepakatan. Trump, yang telah bertolak ke Jepang untuk menghadiri pertemuan para pemimpin negara-negara G20 itu, juga mengangkat kemungkinan bahwa ia dapat mengenakan tarif sebesar 10 persen pada daftar impor China senilai sekitar US$300 miliar, lebih rendah dari tarif 25 persen yang diusulkan. Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dijadwalkan akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He menjelang pertemuan Trump-Xi. Seorang pejabat senior AS mengungkapkan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross juga ambil bagian dalam delegasi AS atas permintaan Trump. Dari pihak China, sejumlah pejabat China yang sebelumnya tidak menjadi bagian dari delegasi China juga telah mengajukan permohonan visa ke Jepang. Hal ini bisa menjadi kemungkinan tanda momentum untuk pertemuan Trump-Xi. Segera setelah Trump kembali dari KTT G20, ia akan berada dalam posisi untuk mengenakan tarif 25 persen atas barang-barang konsumsi China senilai US$300 miliar mulai dari ponsel, laptop dan komputer tablet hingga kaus kaki dan alat angkut bayi. Saya akan melancarkan tarif tambahan, tarif tambahan yang sangat substansial, jika [pertemuan] itu tidak berhasil, jika kami tidak membuat kesepakatan, tutur Trump. Namun dia menambahkan dapat mempertimbangkan menurunkan tarif menjadi 10 persen dari 25 persen. Sejumlah pejabat pemerintah AS mengatakan bahwa tarif 10 persen akan lebih mudah diimbangi oleh perusahaan-perusahaan China untuk menyerap biaya tambahan dan dengan penurunan nilai mata uang yuan China.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU