Tuduh Guru Berilmu Sihir, 2 Siswi di DO dari Sekolah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 17 Nov 2020 12:17 WIB

Tuduh Guru Berilmu Sihir, 2 Siswi di DO dari Sekolah

i

Dua Siswi MN (17) dan dan AF (17) di SMAN 1 Batuan, Sumenep yang dikeluarkan dari sekolah. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Sumenep - Dua Siswi MN (17) dan dan AF (17) di SMAN 1 Batuan, Sumenep sering mengalami kesurupan membuat orangtua siswa tersebut menuduh salah satu guru mempunyai ilmu sihir. Akibat dugaan tersebut, kini dua siswi SMAN 1 Batuan dikeluarkan dari sekolah. Keduanya sekarang tidak bisa bersekolah, setelah dikembalikan lagi ke orangtuanya, Selasa (17/11/2020).

Sejak dua siswi tersebut dikeluarkan yang terhitung 10 November 2020, orangtuanya belum bisa mencarikan sekolah lain. Mereka masih shock dan bingung dengan peristiwa yang dialami anaknya karena diluar nalar.

Baca Juga: Pertengahan Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Tradisional Mulai Berangsur Landai

Peristiwa kesurupan tersebut bermula saat dua anak kelas XI SMAN 1 Batuan itu kesurupan di rumahnya masing-masing dalam waktu hampir bersamaan, tepatnya 30 Oktober.

"Anak saya kerasukan pas Jumat (30/10/2020) dini hari sampai pagi. Saat kerasukan itu menyebut nama salah satu guru. Dia bilang hanya guru itu yang bisa menyembuhkan dan mengeluarkan jin yang memasukinya," kata Agus Efendi (40), orang tua AF.

Selain itu, Yuyud (40) orang tua MN, siswi kelas XI SMAN 1 Batuan mengaku anaknya juga kesurupan. Saat kesurupan, anaknya menyebut nama gurunya di sekolah berinisial FZ. Bahkan saat kerasukan, sang anak mengaku dirinya akan dijadikan tumbal oleh guru tersebut.

Baca Juga: Aktivis Praja Sumenep Demo Soroti Peredaran Minol

"Setelah anak saya kerasukan dan menyebut nama guru tersebut, besoknya saya nganter anak saya ke sekolah dan bertemu guru tersebut. Kemudian saya berpesan tolong jangan ganggu anak saya," kata Yuyud.

Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1 Batuan, Solehuddin mengaku sudah tidak sanggup untuk mendidik anak tersebut, karena orang tuanya sudah mencemarkan nama sekolah. Dia membenarkan jika sekolah mengeluarkan dua siswi-nya, lantaran ada tuduhan jika salah salah satu pengajarnya memiliki ilmu sihir.

Baca Juga: Bupati Sumenep Himbau Agar Produk Lokal Dipertahankan

"Saya sebagai kepala sekolah yang mendapatkan laporan tuduhan langsung dari orang tuanya bahwa ada guru yang bertindak sebagai tukang sihir dan minta tumbal ini disampaikan kepada saya sebagai pimpinan lembaga. Untuk menjaga kondusivitas sekolah yang tertib aman dan sekolah tidak mampu, anak ini kita kembalikan kepada orang tuanya," terangnya.

Solehuddin mengaku tidak terima dengan tuduhan dua wali siswanya itu. Dia mengaku sudah mengingatkan orang tuanya agar menarik ucapannya, namun malah terus diulang-ulang di depannya. Dsy11

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU