Tumbuhkan Minat Baca Bersenjatakan Sepeda Ontel

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 17 Jan 2018 01:12 WIB

Tumbuhkan Minat Baca Bersenjatakan Sepeda Ontel

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Minat baca pada masyarakat saat ini bisa dibilang sangat rendah. Berawal dari keresahan tersebut, Yunaz Ali Akbar Karaman yang juga mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah, Fakulltas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Airlangga mencoba mengurai permasalahan itu dengan cara menginisiasi media membaca lewat perpustakaan keliling. Yunaz memilih menggunakan sepeda lantaran dirasa lebih memiliki mobilitas dan dekat dengan masyarakat, bahkan anak-anak muda di warung kopi (warkop). Selain itu, saat ini ia juga fokus pada anak-anak kecil dengan mengajak membaca dan menulis banyak hal seputar dunia anak yang disebar secara gratis. Saya mencoba menjemput bola dengan langsung mendatangi masyarakat dari satu tempat ke tempat lain, kata Yunaz. Mahasiswa kelahiran Malang, 24 April 1997 itu mengatakan bahwa perpustakaan keliling yang dinamai Perpustakaan Onthel Prasojo itu dimulai sejak bulan Agustus 2017. Untuk jangkauannya, Yunaz mengatakan bahwa lingkupnya masih di dalam Surabaya dengan berkeliling dari warkop ke warkop dan Car Free Day di kawasan Darmo. Namun pada bulan November yang lalu, perpustakaan keliling itu sempat menjangkau daerah Mojokerto. Nantinya, dalam jangka panjang saya akan memulai lebih jauh lagi sekaligus touring mengajak masyarakat untuk membaca, terangnya. Untuk melakukan program mulia itu, Yunaz juga menggandeng teman-teman relawan. Menurutnya, antusiasme kawan-kawan sukarela sangat tinggi, mereka pun memakai sepeda yang diberi kotak dari kayu untuk membawa buku-buku. Selain itu, relawan juga ada yang melakukan publikasi kegiatan tersebut lewat media sosial. Perihal konten bacaan, Yunaz dan tim tidak hanya menyediakan buku tentang sejarah, aksi massa, majalah, dan ensiklopedia. Melainkan juga menerbitkan karyanya sendiri diantaranya, Cerita Rakyat dan Budaya Tradisi Nusantara, Berbagai Cahaya, Disastra, dan Janji Seekor Tikus dan Semut. Sebagian besar buku kami memang masih berasal dari milik pribadi. Juga ada yang donasi dari masyarakat, jelasnya. Dalam memelopori gerakan membaca di tengah kurangnya minat baca masyarakat, Yunaz merasakan berbagai kendala. Utamanya, kendala yang berasal dari diri sendiri, terlebih ketika semangat sudah melemah sehingga terkadang urung jalan. Semoga ke depan melek baca masyarakat lebih meningkat lagi dan pasti akan muncul ide-ide baru terkait solusi permasalahan bangsa ini atau gagasan masyarakat. Harap peraih beasiswa Rumah Kepemimpinan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIB itu. ifw

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU