Umat Datang Silih Berganti

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 29 Des 2019 20:19 WIB

Umat Datang Silih Berganti

Klenteng bernama Hok An Kiong SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Deretan toko di kawasan Kembang Jepun merupakan pusat aktifitas bongkar muat dan perdagangan. Jika kita masuk lebih dalam lagi, saat berada di simpang tiga tepatnya di ujung (pojokan) jalan cokelat no.2 Pabean Cantian, disana terdapat sebuah Klenteng bernama Hok An Kiong. Klenteng ini termasuk bangunan cagar budaya yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan adanya SK Walikota Surabaya No.188.45/258/436.1.2/2012. Klenteng ini di bawah naungan Yayasan Sukhta Loka. **foto** Saat masuk ke dalamnya, klenteng ini memang tidak terlalu luas. Patung Oe Tie Keong dan Cin Siok Poo berdiri di kanan dan kiri pintu seolah menjaga pintu masuk. Di bagian atas klenteng tertata rapi lampion-lampion yang menambah cita rasa Tiongkok. Deretan lilin-lilin merah berukuran jumbo menyala di sudut-sudut klenteng juga di bagian tengah klenteng untuk peribadatan. Benny (34) salah seorang pegawai di klenteng Hok An Kiong ini mengatakan pengunjung yang datang ke klenteng ini tidak terlalu ramai. Namun terus silih berganti untuk melakukan sembahyang. "Kalau tiap bulan agustus selalu ada sembahyang rebutan yaitu pembagian beras kepada masyarakat umum," katanya. Ia menambahkan bahwa Hok An Kiong ini merupakan klenteng tertua di Surabaya di banding klenteng lainnya. Menurut sejarah yang ia ceritakan Klenteng ini dibangun pada 1821. Wei Lan (52), salah satu umat (orang yang melakukan sembahyang) mengatakan ia senang datang ke Klenteng Hok An Kiong ini karena tempatnya terjaga kebersihannya. "Hampir tiap hari saya kemari, tempatnya bersih, nyaman dan peralatan sembahyangnya lengkap," katanya. Klenteng Hok An Kiong ini merupakan klenteng Tri Dharma yang memfasilitasi peribadatan umat Kong Hu Chu, Buddha dan Tao. Umat biasanya memadati Klenteng ini pada hari-hari besar keagamaan untuk berdoa seperti imlek.indra

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU