UNAIR Perketat Protokol Kesehatan UTBK Tahap 2

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 12 Jul 2020 17:25 WIB

UNAIR Perketat Protokol Kesehatan UTBK Tahap 2

i

Peserta sedang melakukan UTBK. SP/BYTA

SURABAYAPAGI, Surabaya - Pelaksanaan UTBK tahap 1di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya talah resmi berkahir, Ketua Panitya UTBK Prof. Junaedi  Khatib mengatakan bila sebanyak 12.936 siswa resmi mendaftar.

"Peserta terdaftar sebanyak 12.926 siswa dan peserta hadir yang hadir11.809 siswa atau sekitar 91.36%. Lalu untuk peserta yang tidak hadir sebanyak 1.137 siswa atau sekitar 8.64%, serta peserta yang yang dilakukan relokasi sebanyak 261 siswa" ungap Prof Junaedi saat di temui oleh Surabaya Pagi.

Baca Juga: KJRI Jeddah Beri Amanah UNESA untuk Kembangkan Model Kurikulum Pendidikan Sekolah Urban

Prof. Junaedi juga menjelaskan bila rapid test yang diselenggarakan di Unair telah dilakukan oleh para peserta UTBK sebanyak 1.102 peserta.

"Nah untuk peserta rapid onsite ada sebnayak 1.102 siswa dan hasil yang dinyatakan reaktif sebanyak 88 siswa atau sebanyak 7.99%. Untuk yang dinyatakan reaktif maka kami reschedule untuk masuk ditahap 2 dengan persyaratan telah melakukan uji swab test" ujarnya.

Pada UTBK tahap 1 ini kemudian menjadi evaluasi dari pihak Unair, Prof. Junaedi kemudian meminta kepada para peserta UTBK yang akan mengikuti tahap 2 untuk lebih menjaga kesehatan agar bisa mengikuti UTBK.

Baca Juga: Stanford Soal Bangun Pusat Riset di IKN, OIKN: Sudah Teken MoU, Dimulai Mei 2024

"Hal ini tentu menjadi perhatian kami, maka kepada para peserta yang nantinya mengikuti UTBK tahap 2 untuk lebih menjaga kesehatan, walaupun reaktif tidak selalu dinyatakan positif Corona Virus Diseases namun alangkah lebih baik menjaga kesehatan" terangnya.

Hal ini di ungkapkan oleh Prof. Junaedi sebab  bila ditemukan peserta yang reaktif pada tahap 2, maka kemungkinan besar tidak bisa mendapat reschedule untuk tahap ke 3.

Baca Juga: Pemkab Pasuruan Adakan Forum Perangkat Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2025

"Mungkin tidak bisa karena gelombang dua pada 20-29 Juli 2020. Kemudian pada tahap 3 atau gelombang cadangan pada 29 Juli-2 Agustus 2020 jaraknya dekat dan tidak sampai 14 hari. Maka kemungkinan besar tidak bisa. Kami juga akan memperketat protokol kesehatan dari evaluasi tahap 1 ini" pungkasnya.Byt

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU