UNAIR Siapkan Vaksin Tetes untuk Covid - 19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 16 Jul 2020 18:43 WIB

UNAIR Siapkan Vaksin Tetes untuk Covid - 19

i

Rektor Unair, Prof. Mohamad Nasih. SP/BYTA

SURABAYAPAGI, Surabaya - Universitas Airlangga Surabaya (UNAIR) tengah menyiapkan uji klinis terhadap temuan lima kombinasi obat. Rektor Unair, Prof. Mohamad Nasih menuturkan bila akan memberikan kabar dari hasil uji klinis dan evaluasi dalam 1-2 Minggu kedepan.

"Sesuai dengan rencana kita semuanya, proses untuk uji klinik berjalan dengan baik. Hasilnya akan kita evaluasi. Kita juga melibatkan tim untuk semuanya. Mungkin 1 atau 2 Minggu kedalam akan ada progres yang bisa kita sampaikan" ungkapnya.

Baca Juga: Dispendik Gandeng Dispendukcapil Filter Penduduk Dadakan

Prof Nasih menuturkan bila saat ini berjalan dengan baik, namun pihaknya tidak bisa melaporkan hasil, sebab masih berharap dengan progres yang lebih baik.

"Semua berjalan dengan baik. Lamongan sudah jalan, Kediri jalan, RSUA jalan. Tapi uji klinik kan perlu di ikuti dengan seksama dan dalam tempo yang relatif panjang karena kita harus catat semua perubahannya" ujarnya.

Ia juga menjelaskan, bila saat ini Unair menambahkan dengan menyiapkan uji klinis vaksin untuk penyakit yang sama. Tim peneliti Unair sedang mengembangkan vaksin pendekatan oral atau tetes.

Baca Juga: Manfaatkan Aset, Pemkot Surabaya Bangun 8 Lokasi Wisata Rakyat 

"Kemudian untuk vaksin yang pendekatan oral atau tetes, juga sedang menunggu clinic ethical clearence untuk proses uji klinik. Mudah-mudahan ini juga bisa segera kita lakukan dalam waktu yang secepatnya"

Namun pihak Unair sendiri belum bisa memastikan berapa lama tahapan uji klinis tersebut akan segera rampung dan dapat di distribusikan kepada masyarakat, sebab dalam pengukuran uji klinis membutuhkan waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Dampingi Siswa Inklusi, Guru di Surabaya Diberi Pembekalan

"Memang harus ada pengukuran yang cukup panjang untuk uji vaksin ini, kecuali ada pendekatan yang lain, tetapi kalau normalnya vaksin harus satu setengah tahun. Tapi karna ini sedang pandemi, mungkin ada ikhtiar untuk memperpendek" pungkasnya.Byt

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU