Untung Rp 13 T di Semester Pertama

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 17 Jul 2019 20:22 WIB

Untung Rp 13 T di Semester Pertama

SURABAYAPAGI.com Semester pertama tahun 2019, Mandiri tumbuh 11,1% menjadii Rp 13,5 triliun. Perseroan juga menyampaikan kualitas kredit yang semakin membaik dengan tingkal non peforming loan (NPL ) gross 2,59% turun 54 bps dari tahun lalu. Hery Gunardy sebagai Direktur Bisnis dan Jaringanmegatakan bahwa pencapaian Bank mandiri dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 14,85% secara tahunan, menjadi bernilai Rp 44,5 triliun. Faktor lain yang juga mempengaruhi adalah penurunan biaya CKPN sebesar 21,28% serta diiringi dengan perbaikan kualitas kredit dan pengendalian biaya operasional yang berhasil ditekan hingga tumbuh terkendali di single digit. Hery menambahkan penurunan NPL gross menjadi 2,59% disebabkan oleh pengendalian manajemen risiko dan perbaikan kualitas kredit di hampir seluruh segmen bisnis. Rasio NPL gross tersebut merupakan angka terendah sejak triwulan III 2015. Pertumbuhan kredit rata-rata tercatat mencapai 12,1% tahun ke tahun. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh dua segmen utama, yakni Corporate dan Retail yang berfokus pada kredit micro dan consumer. Per Juni 2019, pembiayaan segmen Corporate secara bank only tumbuh rata-rata 21,2% tahun ke tahun (YoY) dengan ending balance konsolidasi mencapai Rp 338,4 triliun, segmen micro banking secara bank only tumbuh rata-rata 23,6% yoy dengan ending balance konsolidasi mencapai Rp110,4 triliun, dan kredit consumer secara bank only tumbuh rata-rata 9,0% dengan ending balance konsolidasi mencapai Rp 87,3 triliun. "Untuk mengoptimalkan fungsi intermediasi perbankan, kami juga berupaya menjaga komposisi kredit produktif dalam porsi yang signifikan, yakni 77,4% dari total portofolio kredit Bank Mandiri dengan penyaluran kredit investasi mencapai Rp242,3 triliun dan kredit modal kerja mencapai Rp319,3 triliun" jelas Hery dilansir dar CNBC. Hery melanjutkan, berkontribusi dalam pendanaan pembangunan infrastruktur, hingga Juni 2019 penyaluran kredit ke sektor tersebut mencapai Rp 203,4 triliun per Juni 2019 lalu dengan pertumbuhan mencapai 22,6%. Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan mencapai Rp 10,54 triliun atau tumbuh 27,4% yoy. "Selaras dengan outlook pertumbuhan Indonesia yang positif hingga akhir tahun nanti, kami sangat optimis dapat membukukan target pertumbuhan kredit di kisaran 11%-12%. Untuk itu, kami berupaya terus memperkuat pendanaan untuk menjaga kesehatan likuiditas perusahaan agar dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dan berkualitas," tutur Hery. Langkah penguatan pendanaan dilakukan antara lain melalui peningkatkan dana murah untuk menjaga rasio CASA tetap diatas 60%, pengendalikan pertumbuhan biaya operasional, serta penyaluran kredit yang lebih prudent baik di segmen Wholesale dan Retail.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU