Urukan Pondasi di Jombang Gunakan Limbah Abu Aluminium, Warga Mengungsi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Jan 2020 15:53 WIB

Urukan Pondasi di Jombang Gunakan Limbah Abu Aluminium, Warga Mengungsi

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Warga Dusun/Desa Brangkal, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Jawa Timur, mengeluh dengan pembuangan limbah yang digunakan untuk urug pondasi salah satu rumah warga. Di lokasi, bau menyengat terus muncul dari arah pondasi tersebut, bahkan baunya terium hingga puluhan meter. Awalnya ada tiga truk datang berisi karung dan abu aluminium dan diletakkan di pondasi milik warga bernama Uu. Akibat dari pembuangan liar itu, mengganggu pertanian di sebelah timbunan. Selain itu, beberapa hewan air terpantau mati, dan juga sempat membuat beberapa warga mengungsi. **foto** Menurut warga setempat, Bukhor (50), mengatakan, bahwa timbunannya sebenarnya sudah lama, sekitar lima bulan yang lalu, digunakan untuk urukan pondasi. "Kita kan tidak tahu, kelihatannya cuma abu saja. Belum pernah ada begini-begini. Kata yang punya rumah kan ini dapatnya gratis dari Surabaya, katanya, kepada jurnalis, Sabtu (4/01/2020). Saat musim hujan tiba, permasalahan mulai muncul sebulan terakhir. Menurut penjelasan Bukhori, tumpukan abu yang ditutup tanah pada bagian atasnya ini, mulai meleleh dan berasap. Selain itu mengeluarkan bau sangat menyengat. Nah itu warga protes mulai protes. Asapnya membuat dada sesak, mata menjadi perih. Pengguna jalan yang lewat bahkan harus tutup hidung. Sampai sekarang ini masih bisa dirasakan," jelasnya. Bukhori juga mengungkapkan, ada beberapa warga yang rumahnya tepat berhadapan dengan tumpukan limbah tersebut, terpaksa harus mengungsi ke rumah warga lain dan saudaranya di luar kecamatan. Ada dua keluarga mengungsi ke Ploso. Ya karena tidak kuat baunya. Apalagi punya anak kecil, jadi khawatir berdampak ke anaknya, ungkapnya. Sementara, warga yang lain, Khoiriyah (49), menambahkan, jika dampak dari timbunan limbah itu juga merembet ke tanaman petani yang berada di dekatnya. Seperti jagung, yang mana kemarin kering. "Selain itu rumput di sekitar pondasi. Rumput itu biasa digunakan untuk pakan sapi. Tapi dalam beberapa bulan terakhir sapinya tidak pernah mau kalau dikasih rumput dari sekitar situ. Nggak tahu kenapa, tambahnya. Untuk itu warga berharap agar limbah tersebut segera dibongkar lalu dikeruk. Apalagi limbah itu dinilai sudah membahayakan lingkungan sekitar. "Dibongkar dan kembalikan ke yang mengirim saja. Kalau hanya ditutup kan sama saja tidak menyelesaikan masalah, pungkasnya.(suf)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU