Usai Ketua DPD, ‘Bidik’ Ketum PSSI

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 02 Okt 2019 23:13 WIB

Usai Ketua DPD, ‘Bidik’ Ketum PSSI

Sehari setelah Sukses Jadi Ketua DPD, Nama La Nyalla Masuk Bursa Ketua Umum (Ketum) PSSI Senator asal Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2019-2024, Selasa (1/10/2019). La Nyalla terpilih setelah mengantongi 47 suara dalam proses pemungutan suara. Mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu mengalahkan senator asal Maluku Nono Sampono yang mendapatkan 40 suara, senator asal Kalimantan Timur Mahyudin yang memperoleh 28 suara, dan senator asal Bengkulu Sultan Bachtiar Najamuddin yang meraup 18 suara. Sementara satu surat suara dinyatakan tidak sah karena abstain. Wartawan SurabayaPagi, Jaka Sutisna, Riko Abdiono "Saudara-saudara yang tertinggi dengan persetujuan Sidang Paripurna La Nyalla Mattalitti," kata pimpinan Sidang Paripurna Sabam Sirait. Proses pemungutan suara sendiri akhirnya dilakukan setelah sebanyak 134 anggota DPD tidak mencapai musyawarah mufakat untuk memilih Ketua DPD periode 2019-2024. Tak berhenti jadi Ketua DPD, La Nyalla ternyata juga masuk bursa calon ketua umum PSSI periode 2019-2023. La Nyalla didukung anggota PSSI untuk ikut bertarung pada Kongres Luar Biasa (KLB), 2 November 2019 nanti. Anggota Komite Pemilihan (KP) PSSI, Budiman Dalimunthe membagikan rekapitulasi deklarasi dukungan bakal calon Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2019-2023, Rabu (2/10/2019) siang WIB. Terbaru, di sana tertulis nama La Nyalla Mattalitti. La Nyalla akan bersaing dengan lima calon pemburu posisi ketum lainnya antara lain Mochamad Iriawan, Arif Putra Wicaksono, Rahim Soekasah, Sarman, dan Yesayas Oktavianus. La Nyalla Mattalitti bukan orang baru di PSSI. Ia pernah menjadi anggota Exco pada peride 2011-2015. Kemudian pada 2015, La Nyala terpilih sebagai Ketum PSSI. Berselang setahun, posisinya lengser dan digantikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Hinca Pandjaitan. Pendaftaran bakal calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI akan dibuka sampai Kamis (3/10/2019). Bakal calon Ketua Umum PSSI dipersilahkan untuk melakukan kampanye pada 24-31 Oktober 2019. Pada kampanye itu, rencananya PSSI akan melakukan debat terbuka untuk menyalurkan visi dan misinya. Menjadi Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti mengungkapkan keinginannya membangun rumah bagi senator yang tak punya rumah di Jakarta. "Itu nanti kami akan koordinasi dan menteri keuangan (Sri Mulyani) supaya mereka disubsidi," ujar La Nyalla kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Selain itu, dia juga menginginkan adanya kesejajaran fasilitas antara anggota DPD dan DPR. Salah satunya penambahan jumlah staf. Lalu anggota DPD yang bertugas keluar negeri juga, kata dia, harus mendapat fasilitas untuk bisa membawa staf seperti yang terjadi di DPR RI. "Tenaga Ahli bagi anggota DPD selama ini hanya tiga staf padahal dapil DPD adalah provinsi. Menurut saya seharusnya tujuh atau minimal lima orang staf," kata La Nyalla. Selanjutnya, La Nyalla menginginkan kunjungan kerja anggota DPR ke luar negeri mendapat pembiayaan dengan lumpsum. "Kunjungan kerja anggota untuk keluar negeri harus dibiayai lumpsum bukan add cost, kata dia. La Nyalla belum bisa memastikan siapa anggota yang akan menjadi wakil DPD di MPR. La Nyalla mengaku tak ingin menjadi wakil DPD di MPR. **foto** "Oh nggak, saya tidak (akan jadi wakil DPD di MPR). Saya taat aturan. Sudah ya, saya cukup Ketua DPD," kata La Nyalla lagi. La Nyalla juga memastikan pimpinan DPD lainnya tak akan menjadi wakil DPD di MPR. Eks Ketum PSSI itu menyebut anggota DPD sendirilah yang akan memutuskan. "Yang jelas, yang pimpinan sekarang nggak mungkin masuk MPR. Terserah voter, saya nggak tahu," jelasnya. Berdasarkan revisi UU MD3, jumlah pimpinan MPR ditambah dari 5 menjadi 10 orang dengan komposisi, 9 orang merupakan perwakilan masing-masing fraksi di DPR, satu orang lagi merupakan perwakilan unsur DPD. Sebenarnya, proses terpilihnya La Nyalla menjadi Ketua DPD, tak begitu mulus. Polemik sempat terjadi setelah proses pemungutan suara berlangsung lantaran jumlah anggota DPD yang sebelumnya dinyatakan hadir secara fisik di Ruang Rapat Paripurna berbeda dengan jumlah surat suara yang telah digunakan untuk memilih Ketua DPD. Jumlah anggota DPD yang hadir secara fisik sebelumnya dinyatakan sebanyak 132 orang, namun jumlah surat suara yang digunakan dinyatakan sebanayak 134 surat suara. Akhirnya polemik itu berakhir setelah pimpinan Rapat Paripurna sementara DPD Jialyka Maharani meminta maaf lantaran terdapat dua anggota DPD yang telah menggunakan hak suara namun belum mengisi daftar hadir sebelumnya. Kemenangan La Nyalla dalam pemilihan ketua DPD itu disambut dengan pembacaan selawat. Terpisah, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur, Mufti Anam ikut bangga dengan ditetapkannya tokoh terbaik Jawa Timur La Nyalla M Mattalitti menjadi Ketua DPD RI 2019-2024. Ia meyakini DPD RI di tangan La Nyalla bisa membawa banyak perubahan terkait keterlibatan daerah dalam kebijakan pemerintah pusat. Tangan dingin Pak La Nyalla dengan segudang pengalamannya di level Jawa Timur dan Nasional tentu akan mengoptimalkan kinerja dan peran DPD RI lima tahun mendatang, yakin Mufti. Apalagi, background La Nyalla juga cukup lengkap. Terutama di bidang ekonomi. Dimana La Nyalla adalah Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur 2 periode. Terbukti, kami di HIPMI selalu dibimbing oleh beliau agar aktif terlibat dalam setiap proses bisnis dan ekonomi di Jawa Timur, ucapnya bangga. Ditambahkan Mufti, keberadaan La Nyalla klop dengan kepentingan daerah-daerah khususnya menghadapi dinamika ekonomi Nasional. Saat ini ada beberapa tantangan pemerintah di bidang ekonomi. Pertama, tantangan ekonomi global. Saat ini, perekonomian dunia belum sepenuhnya pulih. Situasi makin diperburuk dengan adanya trade war alias perang dagang antara sejumlah negara besar yang bisa berimbas ke Indonesia. Kemudian tantangan pengembangan sumber daya manusia dan daya saing bangsa yang harus ditingkatkan di tengah kompetisi global yang semakin ketat. Kemudian, tantangan pemerataan ekonomi dari sisi kewilayahan maupun antarpenduduk yang perlu terus diturunkan. Disinilah nanti peran DPD yang kami yakin dapat dilaksanakan dengan baik dibawah kepemimpinan Pak Nyalla, cetus Mufti yang kemarin juga dilantik menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P daerah pemilihan Jatim II ini.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU