Wabup Kunjungi Pariwisata Danau Klakah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 21 Sep 2020 18:23 WIB

Wabup Kunjungi Pariwisata Danau Klakah

i

Ranu Klakah tempat pariwisata. SP/Lim

 

SURABAYAPAGI.COM, Lumajang – Danau Klakah, salah satu wisata yang membuat indah di mata dan membuat tenang pikiran. Danau seluas kurang lebih 20 hektar yang tepatnya di Desa Tegal Randu Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang, dimana danau tersebut jadi pemandangan yang sangat menarik bagi wisatawan, Senin (21/9/2020).

Baca Juga: Pilkada Lumajang 2024, Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar

Dari pinggir danau kita bisa melihat Gunung Lemongan dan kawasan sekitar danau yang dikelilingi hutan nan asri.

Danau itu merupakan danau maar yang terbentuk karena letusan gunung berapi. Di sekitar Ranu Klakah terdapat danau maar lainnya. Seluruhnya ialah maar yang terisi air dan terbentuk karena aktivitas vulkanis Gunung Lemongan.

Di Ranu Klakah beragam jenis ikan, seperti mujair, gabus dan ikan lainnya bisa menjadi daya tarik bagi para pemancing mania.

Hayat, salah seorang pengunjung yang mengaku sering melakukan aktifitas memancing di Ranu Klakah pada wartawan awak media Menceritakan jika dirinya merasa nyaman dan mendapat ketenangan saat memancing di Ranu Klakah.

“Hampir setiap hari libur saya ke ranu klakah, disini saya mendapatkan ketenangan untuk sejenak menghilangkan rasa jenuh dari aktivitas kerja sehari-hari karena ikannya banyak,” kata Hayat

Baca Juga: Januari-Maret, 6 Orang di Lumajang Meninggal Karena DBD

Menurutnya di Ranu Klakah selain banyak ikan, pemandangannya juga bisa membuat pikiran dan hati bisa merasakan kepuasan tersendiri. Mulai dari pemandangan air danau, persekitaran alamnya nan hijau serta Gunung Lemongan yang terlihat tinggi menjulang membuat hati lapang mengucap syukur akan anugerah Tuhan yang Maha Kuasa.

“Ranu Klakah anugerah tuhan yang patut kita syukuri, dan kita jaga kelestariannya” ungkapnya.

Sayangnya, kata Hayat , air danau ranu klakah makin turun beberapa meter akhir-akhir tahun ini, mungkin penurunan permukaan air ini terjadi karena matinya sejumlah sumber mata air di sekeliling Ranu Klakah. Perlu kesadaran semua pihak agar hutan tetap lestari dan sumber mata air tidak mati.

Baca Juga: Pasar Murah di Lumajang akan Digelar Selama Ramadhan

“Hutan kita memang tak selebat dulu, itu jelas mempengaruhi sumber mata air,” terangnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan objek wisata di Kabupaten Lumajang sangat banyak dan beragam, banyak pilihannya mulai pegunungan, laut, danau, sungai serta alamnya nan indah semua ada.

“Lumajang memang kaya pesona, sayangnya anugerah tuhan berbagai kekayaan alam yang ada belum dikelola dengan baik oleh Pemerintah Daerah,” guraunya mengakhiri pembicaraan. Lim

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU