SURABAYAPAGI.com - Pada Rabu (26/12/2018) telah menjadi hari yang buruk bagi keluarga Inayati (34). Inayati tewas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Kejadian itu bermula korban saat itu sedang melintas dari arah jalan raya hendak pulang atau dari arah Utara ke Selatan.
"Korban sepertinya tidak tahu kalau sedang ada KA yang akan melintas," kata saksi Samsuri pada wartawan, Rabu (26/12/2018).
Ia melihat Inayati menyeberang perlintasan KA tanpa palang pintu dengan mengendarai sepeda motornya.
Saat itu, kata Samsuri, ia bersama warga yang kebetulan sedang berada di warung, meneriaki korban agar mengurungkan niatnya untuk menyeberang karena sedang ada kereta api yang melintas.
"Warga sudah berteriak untuk meminta korban berhenti, tapi korban sepertinya tidak mendengar," ujar Samsuri, pemilik warung di tepi rel KA ini.
Nahas, ketika sedang melintas tersebut, dari arah Barat atau dari arah Jakarta meluncur KA Ambarawa ke arah Surabaya.
Karena jarak yang sudah dekat, kecelakaan tidak terhindarkan dan korban Inayati tertabrak KA Ambarawa.
Informasinya, korban hendak beri obat. Namun ajal menjemputnya sebelum berhasil mendapatkan obat yang diperlukannya.
Sementara, petugas kepolisian yang datang ke lokasi langsung menggelar olah TKP. Selain itu, petugas kepolisian juga meminta keterangan dari sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi. Korban mengalami luka cukup parah, meninggal di lokasi dan terlempar beberapa meter. tr
