Wapres Jusuf Kalla: Inflasi Itu Seperti Tekanan Darah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 25 Jul 2019 11:46 WIB

Wapres Jusuf Kalla: Inflasi Itu Seperti Tekanan Darah

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menuntut semua stakeholder pemerintah, lembaga keuangan dan dunia usaha dapat saling bahu-membahu supaya level penaikkan harga barang alias inflasi dapat dijaga dalam tingkat yang terkendali. "Penaikkan harga itu layaknya tekanan darah. Kalau sedang tinggi, kita bisa pingsan. Seperti Venezuela, ekonomi ambruk. Indonesia pernah mengalami inflasi tinggi tahun 1965," cetus Wapres Jusuf Kalla dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2019 di Hotel Grand Sahid Jakarta, Kamis (25/7/2019). "Namun, kalau tingkat inflasinya rendah atau malah deflasi, kita jadi pusing, ekonominya pingsan. Yang baik-baik saja, di tengah-tengah," tambah JK. Menurut Wapres Jusuf Kalla, kesuksesan pemerintah dalam mengendalikan inflasi adalah salah satu elemen penting demi mendongkrak kesejahteraan bangsa dan majunya negara. Elemen di luar pemerintah pun harus terus secara kontinyu meningkatkan penghasilan per kapita, mengentas kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan demi mengurangi jumlah pengangguran. Meski begitu, Wapres Jusuf Kalla yang sebelumnya pernah duduk di kursi Menteri Perdagangan dan Perindustrian zaman Presiden Abdurrahman Wahid ini tetap bersikukuh, negara memerlukan inflasi. Soalnya, inflasi adalah salah satu gejala denyut perekonomian yang sedang bergerak. Dengan terkendalinya penawaran dan permintaan akan barang dan jasa, maka inflasi juga turut terkendali. "Oleh sebab itu inflasi wajib terkendali. Kalau inflasi rendah sekali malah tidak bagus, soalnya para pengusaha tidak akan semangat mendongkrak kapasitas produksi," papar Wapres Jusuf Kalla.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU