Warga Pergoki Mantan Suami Siri Bawa Samurai

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 30 Jan 2020 23:01 WIB

Warga Pergoki Mantan Suami Siri Bawa Samurai

Janda 3 Anak Dibunuh di Kos-kosan Petemon Barat SURABAYA PAGI, Surabaya - Terdengar suara teriakan keras minta tolong dari rumah kos Jalan Petemon Barat 1 H, Kota Surabaya, Kamis (30/1/2020) siang sekitar pukul 12.30 WIB. Sejumlah warga yang kaget akhirnya masuk ke dalam rumah itu. Ternyata, ada seorang wanita berlumuran darah di tangga. Ada dua luka bacokan di tubuhnya, di punggung dan dada. Korban itu pun akhirnya diketahui bernama Mardiana (45), warga Kedunganyar VI No 4, Sawahan, Surabaya. Dari penyelidikan polisi, wanita tiga anak yang berstatus janda itu diduga dibunuh oleh mantan suami siri-nya berinisial AS. -------------- Sebelum ditemukan tewas, korban sempat cek cok mulut dengan mantan suaminya itu. Kemudian, warga sekitar melihat terduga pelaku keluar dari rumah kos korban dan berlari sambil memegang pisau. Ini yang menguatkan pelaku pembunuhan, mantan suami korban. Kadek Winiasih (55), salah seorang saksi mengaku sempat terdengar korban dengan terduga pelaku terlibat cekcok di lantai atas rumahnya. Kemudian, ia juga sempat melihat terduga pelaku keluar dari rumahnya dengan membawa senjata tajam. Warga yang mengetahui itu, langsung mengecek ke lantai atas dan menemukan korban sudah tergeletak bersimbah darah. Kejadian itu langsung dilaporkan ke polisi. "Kami lihat mantan suaminya itu bawa seperti golok disembunyikan, terus bejalan keluar gang seperti biasa," sebut salah seorang warga lainnya yang tak mau disebut namanya. Ia juga sempat mendengar suara jeritan korban minta tolong. "Iya (korban) sempat minta tolong. Tapi mantan suaminya pergi gitu saja biasa," lanjutnya. Warga yang belum sadar jika pelaku pembacokan adalah mantan suami korban sendiri tidak mengejar, sehingga pelaku berhasil kabur. Berdasarkan hasil olah TKP, korban dipastikan tewas karena dibunuh. Karena polisi menemukan luka tusuk dan sayatan pada tubuh korban. Kuat dugaan sementara pelakunya merupakan mantan suami siri korban. Saat ini kami masih berusaha melacak keberadaannya. Karena setelah datang ke TKP, pelaku melarikan diri, ujar Kanitreskrim Polsek Sawahan Iptu Ristitanto di lokasi kejadian. Menurut Ristitanto, pelaku menggunakan senjata samurai saat membacok korban. Senjata itu juga sudah dipersiapkan oleh pelaku sebelumnya. Dia menambahkan usai membacok korban, pelaku langsung kabur. Sedangkan senjatanya dibungkus dengan kertas koran. "Keterangan saksi, sajamnya jenisnya kayak samurai. Sepertinya sudah dipersiapkan," tuturnya. Namun polisi tidak menemukan senjata tajam tersebut di lokasi. "Kita tidak temukan senjatanya. Dari keterangan saksi pelaku langsung kabur sambil membawa sajamnya yang dibungkus kertas koran," tandasnya. Buru Pelaku Untuk memburu pelaku, Unit Reskrim Polsek Sawahan diback-up Unit Jatanras dan Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya. Saat ini, tim tersebut sudah disebar di lapangan untuk mencari keberadaan pelaku. Sementara itu, jasad Mardiana sendiri sudah dievakuasi petugas ke Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya untuk proses otopsi. Selanjutnya, jasad Mardiana rencananya akan dikebumikan di tempat kelahirannya di Kedunganyar, Surabaya. Mardiana meninggalkan tiga orang anak. Yakni dua laki-laki dan seorang perempuan. Masing-masing anaknya berumur 22, 13 dan 9 tahun. Mereka kini sedang ditangani Tim Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya. "Anak-anak korban dalam penanganan Tim DP5A," ujar Kepala BPB Linmas Kota Surabaya, Eddy Christijanto. Nikah Siri Sementara, isak tangis dua anak Mardiyana dan keluarganya pecah ketika jenazah korban yang meninggal dengan luka bacok di tubuhnya itu dievakuasi petugas. Keluarga korban tak kuasa menahan tangis, lantaran Mardiyana dikenal sebagai pribadi yang baik. Meski hidup sendiri, korban dikenal gigih dalam mencari nafkah untuk ke empat anaknya. "Korban tinggal di sini dengan dua anaknya satu sudah SMA dan satunya SMP. Sementara dua lainnya dititipkan ke neneknya di Mojokerto," kata Suli, warga setempat. Untuk menghidupi anak-anaknya, Mardiyana biasa berjualan makanan di depan gang. Heri, paman korban mengatakan jika hubungan antara korban dan terduga pelaku merupakan suami istri siri yang sudah setahun menikah di bawah tangan. "Sudah setahunan menikah. Cuma dengar-dengar sudah pisah. Abdus Salam (mantan suami siri korban, red) ini jarang mampir ke sini. Gak tahu tiba-tiba datang terus terdengar cekcok begitu," cerita Heri. Sebelum mendapati keponakannya bersimbah darah Heri mengaku mendengar suara istighfar dan teriakan minta tolong Mardiyana. Ia langsung naik ke tangga tempat kamar korban. Ternyata, di anak tangga kamar kos dia mendapati Mardiyana sudah bersimbah darah dalam kondisi tangan memegangi bagian perut dan dadanya. "Saya dekati sudah terlihat diam. Saya panggil perangkat kampung, ternyata sudah tidak bergerak. Di lantai itu ada darah banyak sekali," ungkapnya.n jem/nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU