Warga Rejoso Duduki Kantor Bupati dan Dewan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 31 Okt 2018 19:13 WIB

Warga Rejoso Duduki Kantor Bupati dan Dewan

SURABAYAPAGI.com, Pasuruan - Warga Desa Sadengrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Rabu (31/10/2018) pagi, menggelar aksi unjuk rasa. Warga menduduki Kantor Bupati di Jl Hayam Wuruk, Kota Pasuruan dan Kantor DPRD Kabupaten Pasuruan, di Raci. Mereka mengaku telah dirugikan ole proyek tol. Yaitu, lay over untuk jalan desa harus dirubah. Jalan desa jangan dibuat di atas jalan tol. Tapi sebakiknya. Jalan tol yang berada di atas. Alasannya, dengan jalan di atas, para wong cilik tidak bisa berbuat apa-apa. Contoh pedagang bakso dorong. Tidak bisa jualan ke desa seberang karena tak mampu melintas di jalan lay over. Hak yang juga juga dialami para tukang becak genjot dan para pedagang sayur sepeda pancal. Kepada Bupati dan wakilnya di DPRD Kabupaten Pasuruan, warga agar mendesak kepada pelaksana proyek tol untuk merubah lay over tersebut. Dalam aksinya di Kantor DPRD, mereka membentangkan spanduk dan poster. Warga bergantian berorasi. Mereka datang dengan menggunakan mobil pick up, serta puluhan sepeda motor. Keluhan warga, selama ini pihak PT. PP dan Jasa Marga selaku pelaksana proyek kurang memberikan sosialisasi terhadap pembangunan tol kepada warga sekitar. Kami minta jalan warga harus underpass. Karena selama ini warga kesulitan melintas. Jembatannya terlalu tinggi sehingga menyulitkan warga. Utamanya pedagang serta anak sekolah yang melintas, papar Huda Dardiri, korlap aksi unras. Warga meminta agar anggota DPRD milihat ke lapangan supaya tahu fakta lapangan. Terus terang, banyak pedagang yang terjatuh akibat tingginya jembatan tol tersebut. Maka itu, kami minta jalan warga harus underpass sehingga warga menjadi lebih aman dan mudah saat melewati jalan tersebut, jelas Huda. Kedatangan warga, ditemui anggota DPRD Komisi III, pihak PT. PP serta Jasa Marga. Pihak DPRD mendesak PT. PP dan Jasa Marga untuk memberikan jalan terbaik bagi warga. Diikatakan oleh Abu Bakar anggota DPRD. Pihak tol terlalu arogan dalam pembangunan jalan tol tersebut. Masak kami harus marah dulu, baru pihak Jasa Marga dan PT PP mau merespon. Ini namaya arogan, ungkap Abu Bakar. Ketua Komisi III, H. Rusdi mendesak kepada PT PP dan Jasa Maraga agar jembatan tersebut dirubah supaya tidak meyulitkan warga. Kami meminta pihak PT. PP dan Jasa Marga memberikan solusi agar warga tidak dirugikan, jelas Rusdi Sutejo, Ketua Komisi. Atas desakan anggota DPRD tersebut, dari PT. PP dan Jasa Marga berjanji untuk menyampaikan tuntutan warga ini ke kantor pusat atau pimpinannya. Kami akan merapatkan dulu, serta mengajukan ke kantor pusat untuk melakukan perubahan pembangunan jembatan tersebut, jelas Molyono, perwakilan dari Jasa Marga. dir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU