Musyawarah Luar Biasa NU, Mulai Jumat 20 Desember 2024, akan Diawali Silaturahmi Bersama Masyayikh dan Kiai Sepuh
Baca Juga: Khofifah Ajak Muslimat NU Jember Perbanyak Sedekah, Bantu Entaskan Kemiskinan Ekstrem
SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU) menanggapi beberapa kader NU yang bersekongkol akan menggelar Musyawarah Luar Biasa (MLB). KH Fahmi Amrullah Hadzik, mengingatkan jika MLB tetap dipaksakan, itu akan menjadi contoh yang buruk buat generasi mendatang dan NU tak ubahnya menjadi organisasi yang hanya untuk kepentingan sesaat atau kekuasaan.
"Mari kita sama-sama berpikir dengan tenang dan jernih. Jika MLB dipaksakan selain membuang energi juga akan sulit dilakukan," ungkap Gus Fahmi, dalam rilis, Rabu (18/12/2024).
Minggu ini, sudah diawali rangkaian Pra Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU). Tepatnya, Selasa (17/12) di Surabaya, Jawa Timur. Lokasi acara dirahasiakan dengan alasan keamanan.
Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU (PO & MLB NU), KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam mengatakan acara akan dimulai dengan agenda focus group discussion (FGD).
"Lokasi di salah satu rumah Kader NU di Surabaya. Skemanya hybrid, sebagian besar peserta melalui daring, pukul 13.00 WIB," kata Gus Salam.
Gus Salam enggan menyebut dimana lokasi pasti FGD Pra-MLB NU itu digelar. Pihaknya merahasiakan hal tersebut dengan alasan keamanan.
"Kayaknya tidak memungkinkan. Karena ada pihak-pihak yang ingin menggagalkan. Rencananya setelahnya kita press release," ucapnya.
Ketua Panitia Pelaksana Pra MLB NU Mas Maftuh memastikan Pra Muktamar MLB NU digelar hari ini di Surabaya.
Rangkaian Pra MLB akan dimulai pada 17 Desember 2024 dengan kegiatan FGD mengangkat tema "Evaluasi Kinerja PBNU masa khidmat 2022-2027, seberapa mendesak MLB NU?".
FGD dilaksanakan secara hybrid, sebagian peserta bertemu langsung di salah satu hotel di Surabaya dan sebagian lainnya mengikuti secara online.
Panitia Gelar Forum Konsolidasi
Peserta FGD adalah Presidium PO & MLB NU dan delegasi dari 38 PWNU se-Indonesia. Mereka akan membahas subtema yang telah direncanakan dengan pemantik diskusi empat Pengurus NU Wilayah Sumatera, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan dan Papua.
Agenda silaturahmi bersama masyayikh dan kiai sepuh yang akan digelar pada Jumat-Sabtu, 20-21 Desember 2024. Diikuti sekitar 100 peserta terdiri dari Presidium PO & MLB NU dan delegasi dari PWNU se-Indonesia.
Pada Sabtu, 21 Desember 2024, panitia akan menggelar forum konsolidasi untuk menajamkan hasil FGD secara offline untuk mengidentifikasi nama-nama calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan nama-nama calon Ketua Umum PBNU.
Nama-nama tersebut akan dibawa dan diusulkan dalam forum MLB. Kemudian panitia juga akan menetapkan tempat dan waktu pelaksanaan MLB NU.
Kemudian, Maftuh mengatakan panitia akan menyiapkan rumusan strategi dan metode penggalangan usulan MLB dari PWNU-PCNU se-Indonesia dengan prinsip "aman, nyaman, dan rahasia".
Baca Juga: NU Bergejolak, 200 PCNU dan 18 PWNU Gelisah dan Resah
"Memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam ART NU, pasal 74, ayat (2). Rumusan akan dibahas secara detail dalam forum FGD," kata Maftuh.
MLB akan Sulit Dilaksanakan
Menurut cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU), MLB akan sulit dilaksanakan, karena setidaknya mesti dapat persetujuan 50 persen plus 1 PCNU serta jajarannya.
"Ya sekali lagi saya tekankan untuk bersabar nggak lama kok. Nanti bisa bertarung resmi. Dan itu tidak lama kok," tegasnya.
Saat disinggung asal mula munculnya gagasan MLB, Ketua PCNU Jombang itu menyebut karena adanya kekecewaan beberapa orang yang berseberangan dengan PBNU, serta mau melibatkan NU sebagai organisasi politik praktis. Wacana MLB ini, katanya, tidak murni karena urusan organisasi tapi lebih karena ambisi orang perorang semata.
"Jangan bawa NU ke ranah politik dan Alhamdulillah dalam proses pilkada serentak kemarin kita lolos tidak melibatkan NU ke politik praktis. Khususnya PCNU Jombang bahkan yang jadi calon dua-duanya kader NU," ingatnya.
akan menggelar Musyawarah Luar Biasa (MLB). Ia menyatakan keprihatinannya atas ketidaklaziman yang terjadi di NU.
Gus Fahmi, mengingatkan agar semua kader NU bisa menjadi teladan menjaga keadaban dan sopan santun dalam berorganisasi. Ia menyebut sesepuh dan ulama di lingkungan NU telah menyediakan pola serta tata krama dalam menjalankan jam'iyah dan mengelola jemaah.
Baca Juga: PBNU Temui Jokowi, Cak Imin Sowan ke Wapres Ma'ruf
"Para muassis dan ulama di lingkungan Nahdlatul Ulama, sudah memiliki tradisi yang luhur dalam berorganisasi. Nilai-nilai yang diwarisi dari Kanjeng Nabi Muhammad," katanya.
Bukan untuk Kejar Kekuasaan
Menurut Gus Fahmi, NU didirikan oleh para kiai bukan untuk kepentingan sesaat atau apalagi untuk mengejar kekuasaan.
"NU itu, tujuan pendiriannya, adalah untuk membangun peradaban masyarakat dalam beragama. Agar apa? Agar masyarakat dapar hidup rukun sebagai warga negara," jelasnya.
"Mari kita memberikan contoh yang baik sebagai organisasi yang penuh sopan santun serta beradab dengan kesabaran," tambah Gus Fahmi.
Ia mengingatkan agar warga dan kader NU, pantang menjadikan NU sebagai alat mengincar suatu jabatan tertentu. NU, katanya, adalah wadah membangun karakter kemanusiaan dengan menanamkan nilai agama demi terbangunnya suatu peradaban.
Selain itu, kata Gus Fahmi, mematuhi asas-asas berorganisasi adalah termasuk dalam nilai-nilai luhur yang dapat membantu terbentuknya sebuah peradaban. Taat pada peraturan, AD dan ART, serta ketentuan organisasi juga menjadi penanda bagi seorang kader telah memahami ajaran kenabian dalam mengelola masyarakat dan umat.
"Lebih baik bersabar. Tidak akan lama kok toh tinggal 2 tahun lagi masa khidmat kepengurusan saat ini. Paling 2026 akhir atau awal tahun 2027 akan dilakukan pemilihan," bebernya.n erc/cnn/rmc
Editor : Moch Ilham