11 Jamaah Padepokan sedang Ritual di Pantai Payangan, Tewas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 13 Feb 2022 20:29 WIB

11 Jamaah Padepokan sedang Ritual di Pantai Payangan, Tewas

i

Evakuasi korban yang dilakukan warga setempat.

SURABAYAPAGI.COM, Jember- Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Jember yang dikenal sebagai pantai selatan, menelan 11 orang meninggal. Pantai ini sering digunakan sebagai ritual. Peristiwa ini terjadi Minggu dini kemarin (13/2/2022).

Petugas hingga malam tadi baru menemukan lima korban tewas. Semua korban saat ini sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diidentifikasi.

Baca Juga: Pemkab Jember Gelar Apel Siaga Gerakan Pangan Murah

Mereka tenggelam saat melakukan ritual ketika ombak besar datang menggulung para korban. Lima korban ditemukan tewas, sementara korban lainnya masih dalam upaya pencarian petugas gabungan.

“Jadi mereka latihan kanuragan, semalam mencoba ilmunya namun tergulung ombak,” ujar seorang warga dalam tayangan video.

Hingga saat ini, belum ada keterangan dari pihak yang berwajib dalam peristiwa tersebut. Kasus tenggelamnya belasan warga di Pantai Payangan tersebut kini ditangani oleh Polresta Jember.

Informasi yang dihimpun , semua korban berangkat bersama rombongan yang dipimpin oleh Hasan dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara. Mereka berangkat dari rumah Hasan di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi dengan total 24 orang.

Mereka berasal dari Kecamatan Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung dan Jenggawah. Saat itu, rombongan sampai di Pantai Payangan untuk menggelar ritual bersama. Namun belum diketahui pasti ritual apa yang dilakukan mereka. Sebanyak 23 orang melakukan ritual.

"Namun sejak beberapa hari gelombang cukup tinggi. Sebelumnya BPBD sudah mengimbau pada warga maupun wisatawan untuk tidak berenang di tepi pantai," ujar Imron.

 

 

 

Tidak Beritahu ke Petugas

Tapi keberadaan ke 24 orang tersebut tidak diketahui oleh petugas, karena mereka masuk tidak memberitahukan pada petugas yang ada di Pantai Payangan.

"Mereka datang langsung melakukan ritual. Saat itu ombak cukup tinggi, ada 15 orang yang tersapu namun tiga di antaranya selamat."

"Kemudian 10 orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal. Sedangkan satu orang masih dalam proses pencarian," tuturnya.

Pencarian dilakukan dengan menyisir di sepanjang pantai karena di sepanjang pantai Payangan ini ada juga pantai lain.

Baca Juga: Puluhan Warga di Jember Diduga Keracunan Takjil Massal yang Dibagi-bagikan di Jalan

"Korban ini diketahui masih keluarga atau ada kekerabatan, kemungkinan pemakamannya akan dilakukan di satu lokasi di daerah asal," kata Imron.

Kegiatan ritual di Pantai Payangan Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur ini digelar Minggu (13/2/2022) dini hari.

Sebanyak 24 warga Jember, terseret ombak Pantai Payangan di Kecamatan Ambulu pada Minggu (13/2/2022).

Mereka adalah rombongan padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara.

Mereka menggelar ritual khusus di kawasan pantai.

Peristiwa tersebut berawal saat 24 orang berangkat dari Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi untuk menggelar ritual di area Pantai Payangan dan Watu Ulo.

Warga yang ikut ritual berasal dari berbagai kecamatan di Jember, dan tergabung dalam padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara.

Mereka tiba di kawasan pantai pada Sabtu (12/2/2022) pukul 23.30 WIB.

Baca Juga: Takut Tersaingi di Pilbup, Sejumlah Oknum Rusak Gambar Gus Fawait di Jember

Rombongan kemudian mempersiapkan diri untuk melakukan ritual bersama di pinggir pantai.

Menurut Kapolsek Ambulu AKP Makruf, petugas pantai sudah memperingatkan warga agar tidak melakukan kegiatan di sekitar pantai karena ombak sedang tinggi.

Imbauan tak diindahkan, Minggu tengah malam sekitar pukul 00.25 WIB, 24 orang yang mengikuti ritual tersebut dihantam ombak.

Akhirnya, warga meminta bantuan pihak kepolisian untuk menyelamatkan mereka.

Petugas kepolisian juga berkoordinasi dengan tim SAR hingga TNI untuk membantu korban.

Data sementara menyebutkan, ada 15 orang yang tersapu, namun tiga di antaranya selamat.

Kemudian 10 orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal. Sedangkan satu orang masih dalam proses pencarian. n jm, ham

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU