SURABAYAPAGI, Surabaya – Masyarakat terus diingatkan agar tidak mengendurkan protokol kesehatan untuk mencegah potensi penularan Covid-19 dalam keluarga.Tercatat klaster keluarga semakin banyak ditemukan di Jawa Timur (Jatim). Anak-anak pun kini menjadi kelompok yang banyak terpapar Covid-19.
Berdasarkan data dari Pemprov Jatim, sampai 27 Juni 2021, ada 14.173 anak-anak di bawah usia 18 tahun yang positif. Dari jumlah itu, 75 anak meninggal dunia.
Baca Juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jatim Andriyanto menuturkan, berdasarkan laporan Komite Penanganan Covid-19 Nasional dalam COVID19.go.id, tercatat jumlah kasus terkonfirmasi positif di Jatim sebanyak 165.013 kasus dan 14.173 kasus pada anak-anak di bawah usia 18 tahun.
“Klaster keluarga semakin banyak. Ini membuat kesedihan tersendiri bagi kami. Apalagi 75 anak meninggal dunia,” kata Andri, panggilan akrabnya, Senin (28/6/2021).
Baca Juga: Khofifah dan Pj Wali Kota Ali Kuncoro Serahkan Santunan 500 Anak Yatim se-Kota Mojokerto
Andri mengatakan, kasus Covid-19 di Jatim ini banyak terjadi pada klaster keluarga. Penyebaran virus berasal dari anggota keluarga atau orang yang tinggal satu rumah.
“Biasanya penyebaran berawal dari seseorang yang sudah lebih dahulu tertular, lalu menularkannya pada anggota keluarga lain,” ujarnya.
Baca Juga: Ungguli Surabaya, Kota Mojokerto Sabet Juara II Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Jatim
Andri juga menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan klaster keluarga semakin masif. Salah satunya membiarkan anak-anak bermain bersama di lingkungan kompleks atau perumahan tanpa protokol kesehatan.
“Kegiatan berkumpul warga pun menjadi cara virus Corona menyebar dari satu orang yang terinfeksi ke orang lain dengan mudah. Sebab, biasanya saat warga sudah berkumpul, jaga jarak sulit sekali diterapkan,” katanya.sb5/na
Editor : Mariana Setiawati