16 Hari Hilang, Pendaki Asal Pasuruan Ditemukan Tak Bernyawa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 27 Sep 2022 17:24 WIB

16 Hari Hilang, Pendaki Asal Pasuruan Ditemukan Tak Bernyawa

SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto - Setelah enam belas hari dinyatakan hilang, akhirnya keberadaan Raffi Dimas Baddar ditemukan, Selasa (27/9) siang.  

Pendaki gunung asal Pasuruan yang hilang di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto ini ditemukan sudah tak bernyawa.

Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

Informasi ini diperoleh dari press release SAR Mission Coordinator (SMC) SAR Krapyak 2, Selasa (27/9/2022). Dimana korban ditemukan di sekitar Goa Cina tepatnya di dasar Air Terjun Kering di Sungai Kretek sekitar pukul 10.45 WIB. 

Hal tersebut dibenarkan, Saiful Hasan Humas SAR Surabaya. "Saat ini masih dalam proses evakuasi ini korban ketemu di sekitar di Dasar Air Terjun Kering di Sungai Kretek," ucapnya. 

Baca Juga: Terciduk Edarkan Pil Double L 1.600 Butir, Dua Pemuda di Mojokerto Berhasil Diamankan

Saat ini petugas gabungan dari SAR Surabaya dan juga potensi relawan Mojokerto tengah melakukan proses evakuasi di lokasi korban ditemukan. 

Saiful menyebutkan, tubuh korban ditemukan berjarak sekitar 1,96 Kilo meter dari jarak korban awal mula berada di Musholla Makam Bukit Krapyak. 

Tim SAR pertama kali menemukan tanda-tanda keberadaan korban di lokasi temuan sehari sebelumnya pada Senin (26/9/2022). Yakni, ditemukan sandal selop warna hitam yang identik dengan barang yang dibawa survivor ketika dilaporkan lost contact, tidak jauh dari lokasi penemuan survivor. 

Baca Juga: Pasar Takjil Ketidur, Upaya Pj Wali Kota Ali Kuncoro Promosikan Aneka Kuliner Kota Mojokerto

"Jenazah masih dalam proses evakuasi oleh Tim SAR gabungan," ia memungkasi. 

Sebelumnya, Raffi Dimas Baddar dikabarkan hilang saat melakukan camping di bukit Krapyak Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada Minggu (11/09/2022). Ia melakukan camping bersama sepuluh rekan mahasiswa lainnya dari Universitas Wijaya Putra Surabaya. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU