2 Kurir Sabu 8 Kg Terancam Hukuman Mati

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 10 Jun 2021 19:41 WIB

2 Kurir Sabu 8 Kg Terancam Hukuman Mati

i

Terdakwa Holil, Dedy, dan terdakwa Moh Ariyansa, M.Rusli (berkas terpisah) menjalani sidang di ruang Cakra PN Surabaya, secara online. SP/Budi Mulyono

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Dua kurir 8 kilogram sabu-sabu diadili di ruang sidang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Mereka adalah Holil bin Bagong dan Dedy Irawan alias Ambon bin M. Malik. 

Menurut surat dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Furkon Adi Hermawan, dua kurir sabu tersebut disidangkan, bermula adanya telepon masuk ke ponsel terdakwa Holil. 

Baca Juga: Hakim Geram, Terdakwa Edy Mukti Terlambat di Persidangan

Pada 5 Januari 2021 terdakwa mendapat telepon dari Rubai alias Brekele (DPO) agar terdakwa Holil dan Dedy mau menerima kiriman sabu yang dikirim dari Kualanamu, Medan.

Keduanya dijanjikan upah senilai Rp 20 juta per kilogram sabu- sabu setiap yang diantar. Kemudian Holil dan Dedy diperintah agar berangkat pada Kamis 14 Januari 2021 menuju ke Kualanamu, Medan dengan melalui jalur darat. 

“Lalu Holil dan Dedey sepakat dan berangkat menuju ke Kualanamu, Medan dengan mengajak saksi Moh Ariyansa lalu terdakwa Holil menghubungi saksi M. Rusli untuk menyewa satu unit mobil,” kata JPU Furkon. 

Kemudian para terdakwa bersama saksi Moh. Ariyansa sepakat berangkat ke Medan pada Kamis pukul 20.00 dengan menggunakan 2 (dua) unit mobil dan mereka janjian bertemu di pinggir jalan depan Bakso Solo Jalan Kapas Krampung,  Surabaya.

Setelah itu, Holil, Dedy, dan Moh Ariyansa, berangkat terlebih dahulu menuju Medan melalui Jalan Tol Surabaya – Mojokerto (Sumo) menggunakan Suzuki Ertiga bernopol W 1392 M. Sedangkan M. Rusli masih menunggu satu mobil lainnya untuk dipakai berangkat ke Medan. 

“Para Terdakwa meminta M. Rusli agar menyusul dan ditunggu di rest area Tol Sumo. Sesampainya di rest area, Rusli menggunakan mobil Suzuki Ertiga bernopol L 1705 RZ. Lalu para terdakwa meminta Rusli dan Ariyansa mengawal proses pengiriman sabu-sabu pesanan Rubai. 

Baca Juga: Sengketa Jual Beli Rumah Pondok Candra Hakim Semprot Penggugat, PS Itu Wajib

Selanjutnya, Rusli dan Ariyansa pun sepakat. Mereka berangkat melalui tol menuju ke Medan. Awal perjalanan selama tiga hari pun berjalan mulus. Mereka sampai di sebuah hotel di kawasan Sumatera Utara. 

Setelah itu pada tanggal 21 Januari 2021, mereka diberi kata sandi oleh Rubai dengan ucapan kata ‘Baju Biru’. 

“Setelah itu mereka menuju lokasi yang telah ditentukan oleh Rubai agar menemui seseorang. 

Sesampainya di lokasi tujuan mereka dihampiri seseorang dan diminta mengucapkan kata sandinya. Kemudian terdakwa menerima delapan bungkus The Guanyinwang warna hijau yang berisi sabu- sabu seberat 8,3 kilogram,” papar JPU. 

Baca Juga: Edy Mukti Pemborong Proyek PN Surabaya Dituntut 2,5 Tahun Penjara

Selanjutnya mereka berempat pergi menuju ke Surabaya secara beriring-iringan. Setibanya di kawasan Surabaya aksi para kurir sabu itu ketahuan anggota Kepolisian Polrestabes Surabaya. Mereka pun diamankan beserta barang bukti mobil dan 8,3 kilogram sabu yang ada di dalam bungkus The Guanyinwang warna hijau. 

Sementara itu terdakwa Holil dan Dedy membenarkan surat dakwaan JPU di ruang sidang (09/06/2021), Mereka mengaku akan diberi upah Rp 20 juta per gram setelah berhasil mengirim sabu-sabu tersebut. “Betul pak,” aku Holil dan Dedy. nbd

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU