2 Santri Senior Gontor Tersangka, Usai Aniaya Santri Junior Sampai Tewas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 12 Sep 2022 21:00 WIB

2 Santri Senior Gontor Tersangka, Usai Aniaya Santri Junior Sampai Tewas

SURABAYAPAGI.COM, Ponorogo - Kepolisian telah menetapkan dua santri senior sebagai tersangka penganiayaan santri Pondok Pesantren Gontor hingga meninggal. Dua santri senior tersebut masing-masing berinisial MFA (18) asal Sumatera Barat dan seorang lagi masih di bawah umur berinisial IH (17) asal Pangkal Pinang, Babel.

“Ada dua pelaku penganiayaan yang menewaskan santri AM. Para pelaku merupakan senior korban,” ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono, saat pengungkapan perkara bersama Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Totok Suharyanto di Mapolres Ponorogo, Senin (12/9/2022).

Baca Juga: 2 Pelaku Komplotan Pencuri Rumah Kosong di Ponorogo Didor

Catur mengatakan penetapan tersangka dilakukan setelah melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi. "Saksi yang diperiksa 20 orang, terdiri dari 4 ustaz pondok, 4 santri, 3 dokter, 4 perawat dan bidan jaga, 2 petugas pemulasaraan jenazah, 2 keluarga korban, ahli forensik," tandas Catur.

Polisi kemudian menerangkan tentang kronologi kasus ini. Begini kronologi kasus tewasnya santri AM seperti yang diterangkan Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo.

Pada tanggal 11 dan 12 Agustus 2022 ada kegiatan perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) di Desa Campursari, Sambit. Kemudian tanggal 18 dan 19 Agustus 2022 perkajum di Desa Wilangan, Sambit.

Baca Juga: Kejanggalan Kematian Tragis Ibu Muda di Gresik Tewas Dirampok, Gelagat Ekspresi Suami Mulai Disorot

Korban menghadiri semua Perkajum tersebut karena bertindak sebagai panitia. Pada Minggu (21/8), korban AM bersama dua rekannya, RM dan NS, mendapat surat panggilan dari pengurus perlengkapan pramuka, MFA.

"Senin 22 Agustus 2022 pukul 06.00 WIB, korban bersama rekannya menghadap ke ruang perlengkapan di lantai 3 pondok Gontor terkait evaluasi barang hilang dan rusak," terang Catur kepada wartawan, Senin (12/9/2022).

Di lokasi pemanggilan selain MFA ternyata juga ada IH. Korban dan dua rekannya kemudian dihukum dua seniornya tersebut. Tersangka memukul dengan tongkat pramuka pada bagian kaki korban dan melakukan pukulan tangan kosong ke bagian dada.

"Juga menendang ke bagian dada korban, akibatnya korban AM terjatuh dan tidak sadarkan diri," papar Catur.

Melihat kejadian tersebut, lanjut Catur, tersangka membawa korban dengan becak inventaris ke RS Yasyfin Darussalam Gontor. Setibanya di IGD, korban diterima petugas medis rumah sakit dan diperiksa.

"Setelah diperiksa, korban ternyata sudah meninggal dunia sekitar pukul 10.00 WIB, kemudian pihak pondok memberi kabar keluarga korban. Pukul 14.00 WIB, pihak pondok mengantar jenazah melalui jalur darat dari Ponorogo ke Palembang," imbuh Catur.

Pada Selasa (23/8), jenazah tiba di rumah duka kemudian saat keluarga membuka peti jenazah didapati darah yang keluar dari mulut korban. Keluarga pun histeris dan memberi pernyataan untuk disampaikan ke pimpinan pondok.

"Minggu (4/9) kemudian viral usai diunggah di instagram Hotman Paris karena ibu korban tidak terima anaknya meninggal dunia," ujar Catur.

Senin (5/9) pukul 01.00 WIB, pihak pondok mendatangi Satreskrim Polres Ponorogo untuk melaporkan tindak pidana penganiayaan di dalam pondok yang dialami oleh AM.

Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti. Di antaranya satu potong kaos oblong warna biru loreng, dua potong celana training warna hitam, satu potong kaos oblong warna coklat, satu unit becak, dua buah patahan tongkat warna putih, satu botol minyak kayu putih, satu buah air mineral gelas kosong, dan satu buah flashdisk berisi salinan rekaman CCTV di rumah sakit komplek Pondok Gontor.

Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Maling Kotak Amal di Ponorogo

“Beberapa barang bukti juga sudah kita amankan. Salah satunya rekaman CCTV di Rumah Sakit yang ada di Pondok Gontor saat korban dibawa ke RS,” katanya.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 80 ayat 3 juncto Pasal 76c Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 170 ayat (2) ke 3e KUHP. ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU