20 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di 3 Wilayah di Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Mar 2021 19:52 WIB

20 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di 3 Wilayah di Jatim

i

Rumah N, terduga teroris yang berada di Jalan Tambak Asri, Gang Dahlia Surabaya.

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sejak beberapa hari belakangan Tim Densus 88 Antiteror Polri melakukan penggerebekan di sejumlah wilayah di jawa timur. Dalam penggerebekan tersebut, Densus 88 turut mengamankan beberapa orang terduga teroris.

Baca Juga: 31 Juta Orang Diprediksi Mudik ke Jatim

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri secara keseluruhan menangkap sebanyak 20 orang terduga teroris di wilayah setempat selama sepekan ini.

"Dari kegiatan penangkapan Jumat (26/2), diamankan 12 terduga teroris. Saat ini diamankan kembali delapan orang," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Selasa (2/3).

Pada Jumat (26/2) lalu, Divisi Humas Mabes Polri telah merilis bahwa Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap 12 orang terduga teroris di Jatim. Mereka berinisial UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS, dan MI.

Terduga teroris yang memiliki peran berbeda-beda tersebut ditangkap dari beberapa lokasi, yakni di Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, serta Malang.

Berikutnya, pada Senin (1/3), Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap lagi delapan orang terduga teroris di tiga wilayah di Jatim, yaitu di Surabaya, Malang, dan Bojonegoro.

Pada kegiatan di Kota Surabaya dan Malang, tim Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap masing-masing dua orang terduga teroris, sedangkan di Bojonegoro ditangkap empat orang.

Khusus di Surabaya, terduga teroris pertama yang ditangkap adalah N, warga Jalan Tambak Asri, Gang Dahlia 2A Nomor 27, Kelurahan Moro Krembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya pada pukul 15.00 WIB.

Selanjutnya, Tim Densus 88 melakukan penangkapan di Tambak Deres Gang 2, Kenjeran, Surabaya, pada pukul 20.00 WIB.

Kepada delapan terduga teroris, kata Gatot, saat ini masih terus dilakukan pengembangan oleh Densus 88 Polri.

Sementara itu, mengenai apakah delapan terduga teroris yang ditangkap masih satu jaringan atau tidak, Gatot menyatakan penangkapan tersebut merupakan pengembangan dari kegiatan sebelumnya.

Gatot menegaskan Polda Jatim hanya membantu Densus 88 dalam melakukan kegiatan di wilayah setempat.

Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengatakan penangkapan terhadap terduga teroris N, yang merupakan seorang penjual baju, merupakan hasil pengembangan dari penangkapan teroris di Surabaya sebelumnya.

Baca Juga: Polda Jatim Berangkatkan 50.789 Paket Bantuan Kemanusiaan

"Kalau didapatkan lagi satu tersangka, sekarang sudah diamankan itu merupakan bagian dari pengembangan tersangka 12 kemarin," kata Rusdi kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (2/3).

Dia menjelaskan bahwa saat ini tim Densus 88 masih mengantisipasi gerakan dan aksi terorisme yang berkembang di Indonesia.

Dalam hal ini, kata dia, upaya penangkapan itu merupakan bagian dari langkah pencegahan atau preventive strike terhadap aksi teror.

"Yang jelas, Densus terus bekerja bersama dengan instansi yang lain," ucapnya lagi.

Baca Juga: Kapolda Jatim Beri Penghargaan untuk 35 Anggota Beprestasi

Namun demikian, Rusdi belum dapat memastikan berapa jumlah tersangka kasus terorisme yang sudah diringkus oleh Densus 88 di wilayah Jawa Timur dalam beberapa waktu belakangan ini.

Dalam hal ini, 12 tersangka terorisme yang telah diekspos oleh kepolisian merupakan bagian dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Mereka diduga berkaitan dengan teroris Upik Lawanga alias Taufik Bulaga.

Upik Lawanga merupakan petinggi Jamaah Islamiyah yang merupakan sosok perakit bom ulung. Dia buron dari kejaran polisi selama 14 tahun dan baru ditangkap November tahun lalu.

JI sendiri merupakan jaringan terorisme yang bertanggung jawab atas pelbagai kasus teror di Indonesia. Beberapa di antaranya seperti Bom Bali 1 dan 2, kemudian ledakan di hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta pada 2009.  nt

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU