SURABAYAPAGI.COM, Pasuruan - Semakin sempitnya lahan pertanian di Kota Pasuruan menjadi tantangan bagi Dinas Pertanian Kota Pasuruan untuk memaksimalkan produksi tanaman pangan padi. Dengan lahan pertanian seluas sekitar 900 hektar, total luas lahan produksi untuk tanaman padi hanya sekitar 2500 hektar per tahun.
Baca Juga: Produksi Padi Menurun, Tapi Nilai Tukar Petani (NTP) Lamongan Naik
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pasuruan Ir. Yudhie Andi Prasetyo mengungkapkan, di Kota Pasuruan produktivitas padi pada tahun 2020 setiap hektarnya mencapai 6,6 ton per tahun. Sedangkan lahan produksinya seluas 2500 hektar per tahun. "Tinggal dikalikan kapasitas produksi pertahun dengan luas lahan produksi per tahun. Jadi, total produksi padi di Kota Pasuruan sekitar 16.500 ton per tahun, " ungkap Yudi di kantor DPRD Kota Pasuruan menjelang hearing, Sabtu (13/02/21).
Untuk menghitung luas lahan produksi, tambah Yudhie, total luas lahan dikali masa panen. Misal, luas lahan pertanian di Kota Pasuruan 900 hektar dikali berapa kali panen per tahunnya. Rata-rata tiga kali panen. Jadi, luas lahan 900 hektar dikali tiga kali panen, luas lahan produksinya adalah 2700 hektar. Karena masih ada sebagian lahan pertanian disaat musim kemarau hanya dua kali panen karena tidak mendapatkan air yang cukup. "Makanya, di Kota Pasuruan luas lahan produksi padi hanya 2500 hektar per tahun, " Jelasnya.
Pada tahun 2021, produksi padi Kota Pasuruan akan dipertahankan di angka 6,6 ton per hektar per tahun, sama dengan produksi tahun lalu. Namun diupayakan meningkat menjadi 6,7 ton per tahun sesuai dengan yang ditargetkan. "Minimal akan kami pertahankan di angka 6,6 ton. Tapi kami target ada kenaikan menjadi 6,7 ton, " terang Yudhie.
Baca Juga: Produksi Beras Jatim per Juni 2023 Tercatat 650 Ribu Ton
Selain produksi padi, prioritas Dinas Pertanian juga menyasar non padi dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Teknisnya dengan menggunakan media tanam polybag dan hidroponik. "Sekarang sudah membuat percontohan di beberapa lokasi dengan melibatkan KRPL (Kelompok Rumah Pangan Lestari). Satu kecamatan, satu proyek percontohan. Nantinya KRPL inilah yang akan menjadi pionir pertanian di perkotaan (Urban Farming) di tiap kelurahan, " ujar Yuhie.
Cara lain untuk menjaga agar produksi pertanian di Kota Pasuruan tidak berkurang, pemerintah menjaga seoptimal mungkin pengurangan lahan pertanian produktif. Terkait dengan lahan eks bengkok, pemerintah akan melakukan pemetaan mana yang berpotensi untuk tanaman pangan padi dan mana untuk tanaman hortikultura. "Pemerintah berupaya seoptimal mungkin mencegah pengurangan lahan supaya laju pengurangan produksi pertanian tidak terlalu tinggi," tutup Yudhie. dir
Baca Juga: Kabupaten Ngawi Jadi Produsen Padi Tertinggi di Indonesia
Editor : Moch Ilham