3 Jenderal Ditugaskan Presiden Tangani Covid-19 di 9 Provinsi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 15 Sep 2020 21:53 WIB

3 Jenderal Ditugaskan Presiden Tangani Covid-19 di 9 Provinsi

i

Luhut Binsar Pandjaitan (kanan); Letjen Doni Monardo (tengah); Terawan Agus Putranto (kiri).

Pemerintah Siapkan Dana Rp 3,5 T untuk Sewa Jaringan Hotel bagi Pasien Corona

 

Baca Juga: Ditanya Soal Hasil Pilpres, Menkes Ketawain Jokowi

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Dua jenderal yang menjabat Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Doni Monardo , ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk menekan angka kematian akibat Corona di 9 provinsi. Dua jenderal ini diminta bekerjasama dengan Menteri Kesehatan, Letjen Terawan

Presiden Jokowi memberi target dua pekan untuk membenahi kondisi Corona di 9 provinsi tersebut. "Seperti telah disampaikan Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, telah menugaskan kepada Menko Marves, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala BNPB, Bapak Doni Monardo untuk bisa bekerjasama dengan Bapak Menteri Kesehatan, Bapak Terawan untuk dapat menangani kasus COVID-19 di provinsi-provinsi ini," kata Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube Setpres, Selasa kemarin (15/9/2020).

Kesembilan provinsi yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua dan Bali.

 

Tidak hanya Kematian

Wiku menuturkan target yang diberikan Presiden Jokowi tak hanya soal angka kematian, tetapi juga menurunkan jumlah kasus positif baru dan meningkatkan angka kesembuhan pasien Corona di 9 provinsi tersebut. Wiku kemudian menjelaskan ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai target Presiden Jokowi.

"Target yang diharapkan adalah penurunan penambahan kasus harian, peningkatan angka kesembuhan, menurunkan angka kematian. Diminta Presiden agar target ini dapat dicapai dalam waktu dua minggu ke depan," sebut Wiku.

Strategi untuk menekan angkat kematian, meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kasus positif itu, papar Wiku, dapat dilakukan dengan cara-cara di antaranya:

Menyamakan data antara pusat dan daerah dalam rangka untuk pengambilan keputusan cepat

1. Melakukan Orasi Yustisi untuk penegakan disiplin protokol kesehatan dengan menggunakan peraturan pidana untuk menindak yang melanggar aturan

Baca Juga: Menkes Tertawa, Jokowi Pilih Ketua Indonesia, Bukan Ketum Golkar

2. Peningkatan manajemen perawatan pasien COVID-19 untuk menurunkan mortality rate dan meningkatkan recovery rate

3. Penanganan secara spesifik klaster-klaster COVID-19 di tiap provinsi

"Jadi penanganannya harus lebih spesifik pada daerah-daerah tertentu di provinsi tersebut, berarti di kabupaten/kota, dan juga di dalam kabupaten/kota itu kita akan lihat klaster-klaster yang lebih spesifik ada di mana, dan itu harus ditangani dengan segera," terang Wiku.

 

Rp 3,5 T Sewa Jaringan Hotel

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk menyewa jaringan hotel bintang 2 dan 3 sebagai tempat karantina pasien COVID-19 tanpa gejala. “Pemerintah menyulap 15 hotel di Jakarta untuk menjadi tempat karantina pasien COVID-19,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Prabowo, Cek Istana Presiden di IKN yang Akan Dihuni Jokowi, Juli 2024

Kementerian Keuangan sudah menyiapkan anggaran untuk keperluan tersebut.

"Anggaran yang dialokasikan tambahan Rp 3,5 triliun untuk BNPB tentu termasuk antisipasi kemungkinan penggunaan hotel-hotel untuk ruang isolasi pasien," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/9/2020).

 

Tambah Kapasitas Perawatan

Sri Mulyani menambahkan, pemerintah memang terus berupaya untuk menambahkan kapasitas tempat perawatan pasien COVID-19. Di Wisma Atlet sendiri sudah ditambah beberapa tower.

"Jadi sekarang ini kita lihat penggunaan maksimal, termasuk beberapa yang sudah ditetapkn peemerintah seperti gedung-gedung pelatihan yang sekarang digunakan untuk isolasi," ucapnya. n erc, jk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU