4 Tahun Kepemimpinan, Khofifah-Emil Tingkatkan Perekonomian Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 15 Feb 2023 13:37 WIB

4 Tahun Kepemimpinan, Khofifah-Emil Tingkatkan Perekonomian Jatim

i

Tasyakuran dan doa bersama 4 tahun kepemimpinan Khofifah-Emil di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (13/2/2023). Foto: Diskominfo Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tepat empat tahun lalu yakni pada 14 Februari 2019 sore hari di Istana Negara.

Sebagaimana diketahui bahwa selama 4 tahun kepemimpinan Khofifah-Emil di Provinsi Jawa Timur, telah banyak memberikan kemajuan, dan capaian-capaian positif bagi provinsi di ujung timur Pulau Jawa ini.

Baca Juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran

Selama masa kepemimpinan Khofifah-Emil, Provinsi Jatim telah mencatat kinerja positif dalam bidang ekonomi. Salah satunya, ekonomi Jatim berhasil tumbuh impresif 5,34 persen pada tahun 2022(c-to-c). Angka tersebut tumbuh di atas nasional yang mencapai 5,31 persen(c-to-c).

Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya PDRB per kapita 2022 sebesar 10,52 persen dari Rp60,04 juta pada 2021 menjadi Rp66,36 juta pada 2022.

Selain itu, nilai realisasi investasi Jatim selalu meningkat dalam 4 tahun terakhir. Peningkatan signifikan terjadi di tahun 2022 yang mencapai Rp 110,3 triliun melampaui target RPJMD Rp 80 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 38,8 persen dibanding tahun 2021. Sementara realisasi PMA meningkat sebesar 66,7 persen, sedangkan PMDN meningkat 24,5 persen.

Sementara Koperasi dan UMKM sebagai Backbone Ekonomi Jawa Timur pada tahun 2021 berkontribusi sebesar 57,81 persen terhadap PDRB Jawa Timur atau meningkat sebesar 0,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kemudian, pada sektor pertanian dan peternakan Jawa Timur juga menunjukkan prestasi yang gemilang. Produksi padi serta sapi potong di Jatim merupakan yang tertinggi di antara semua Provinsi di Indonesia selama tiga tahun berturut turut sejak tahun 2020 sampai 2023.

Tak hanya itu, Jatim juga merupakan provinsi eksportir tertinggi se-Indonesia untuk komoditas perikanan. Di samping itu, Jatim juga merupakan provinsi dengan capaian vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tertinggi nasional.

Provinsi Jatim pun berhasil melakukan upaya penurunan ketimpangan pengeluaran penduduk yang diukur dengan Indeks Gini sebesar -0.001, periode Maret 2020 sebesar 0,366 menjadi 0,365 pada September 2022. Capaian ini merupakan yang tertinggi dibanding provinsi lain se-Jawa.

Penurunan kemiskinan di Jawa Timur juga sesuai dengan keberhasilan dalam mengentaskan desa tertinggal dan sangat tertinggal. Pada tahun 2019, terdapat 344 desa tertinggal dan 1 sangat tertinggal. Selanjutnya, pada Juli 2021 seluruhnya berhasil terentaskan.

Baca Juga: Khofifah dan Pj Wali Kota Ali Kuncoro Serahkan Santunan 500 Anak Yatim se-Kota Mojokerto

Sementara itu, Sektretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Adhy Karyono turut membenarkan capaian – capaian tersebut. Adhy mengatakan bahwa ada banyak kemajuan di Jatim selama kepemimpinan Khofifah dan Emil.

Menurutnya, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya indikator-indikator bidang pembangunan yang semua indikatornya mengalami peningkatan dan hampir semua di atas rata-rata nasional.

“Jawa Timur dipastikan berkontribusi sangat besar untuk pembangunan nasional,” ujar Adhy.

Lebih lanjut, Khofifah dan Emil juga memperhatikan ekonomi, pendidikan dan keterampilan mereka yang tinggal di pondok pesantren. Salah satunya program One Pesantren One Produk (OPOP) yang di dalamnya terdapat ekosistem OPOP yakni Santripreneur dan Sosiopreneur telah diterapkan di sebagian besar pondok pesantren di Jatim.

Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim menilai peran kedua pemimpin di Jatim benar-benar menaruh perhatian di lingkungan keagamaan. Sehingga, saat ini pesantren berfungsi bukan hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, namun juga sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Ungguli Surabaya, Kota Mojokerto Sabet Juara II Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Jatim

“Bagaimana keduanya ingin mewujudkan kemandirian secara ekonomi bagi para santri maupun pondok pesantren di Jatim,” tutur Asep.

Di samping itu, Khofifah dan Emil menggandeng Baznas Jatim untuk menurunkan angka kemiskinan sekaligus menyadarkan kewajiban berzakat.

Ketua Baznas Jatim KH Muhammad Roziqi meyatakan, peran Baznas bersama Pemprov Jatim salah satunya mengentaskan kemiskinan serta mengajak masyarakat khusunya ASN berzakat.

“Sejumlah program zakat produktif sudah dirancang sebagai upaya mengentaskan kemiskinan yang bersumber dari dana para muzaki atau pembayar zakat yang diterima oleh Baznas,” ujar Roziqi. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU