5 Calon TKW Kabur dan Lompat dari Tempat Penampungan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 10 Jun 2021 17:32 WIB

5 Calon TKW Kabur dan Lompat dari Tempat Penampungan

i

Tempat penampungan para calon TKW di Malang

SURABAYAPAGI.COM, Malang - Lima calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) nekat kabur dari lantai 4 mess penampungan di Balai Latihan Kerja (BLK) Central Karya Semesta (CKS), Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Mereka kabur menggunakan kain selimut yang dililitkan ke tembok balai pelatihan kerja, Centra Karya Semesta di Jalan Rajasa, Rabu (9/6) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Baca Juga: Biro Persidangan II Sekjend DPR RI Studi Banding ke Polresta Malang Kota

Salah seorang warga mengaku tali kain itu membantu mereka menuruni dinding menuju jalan kecil sebagai akses warga ke Jalan Rajasa atau jalan raya depan PJTKI.

"Kejadiannya jam 7 malam. Semuanya perempuan. Katanya (Kabur) pakai tali kain, terus meloncat ke bawah," kata Siti Romlah (33), seorang warga yang tinggal di belakang PJTKI saat ditemui wartawan di lokasi, Kamis (10/6/2021).

Dari lima TKW yang kabur, tiga di antaranya patah tulang kaki dan terluka bagian kepala, lantaran ketinggian gedung mencapai 12 meter. Mereka pun harus dilarikan ke RSUD Kota Malang untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara dua orang lainnya mengalami luka ringan.

Sementara itu, Halimah (25) yang juga warga sekitar menuturkan alasan para TKW itu nekat kabur karena mengaku sudah tidak kuat menahan penderitaan akibat sering disiksa dan dieksploitasi. Hal itu diketahuinya setelah kejadian dan berhasil mendokumentasikan melalui video.

Baca Juga: Polresta Malang Gelar Tes Kesehatan untuk Petugas Pemilu

"Katanya gak kuat, sering disiksa, suruh kerja dan istirahat cuma sebentar, sekitar satu jam. Dan bila sampai ada yang ngomong mereka diancam sanksi. HP pun seringkali disita oleh petugas," jelas Halimah menirukan video pengakuan salah satu korban, Kamis (10/6/2021).

Halimah juga menyebut, para TKW itu juga menduga PT tersebut tidak memiliki izin resmi, lantaran sering didatangi kepolisian.

"Jadi saat didatangi polisi, kami tidak boleh berisik. Suruh diam tak boleh turun dari lantai atas," tutur Halimah menirukan ucapan korban.

Baca Juga: Awalnya Saling Berantem, Lalu Berdamai, Tapi Saling Lapor, Kini Tiga Mahasiswa Tersangka

Halimah juga menyatakan bahwa peristiwa tersebut sudah sering terjadi. Dia memperkirakan sudah tiga kali. Ada yang keluar dari gorong-gorong, menjebol teralis besi hingga memanjat pagar.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudha Riambodo mengaku sudah mendapat informasi kejadian tersebut.

"Kita sudah melakukan olah TKP, hasilnya nanti kita kabari. Beberapa saksi sudah kita panggil. Untuk korban dirawat di RSUD. Kalau sudah sembuh kita bakal mintai keterangan," tambahnya.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU