93 Persen Sekolah di Surabaya Siap Pembelajaran Tatap Muka

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 07 Jun 2021 13:15 WIB

93 Persen Sekolah di Surabaya Siap Pembelajaran Tatap Muka

i

Sekolah-sekolah di Surabaya telah siap belajar tatap muka pada Juli 2021 mendatang.

SURABAYAPAGI, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah memutuskan pembelajaran tatap muka akan dilakukan pada tahun ajaran baru atau Juli 2021 mendatang.

Pembelajaran tatap muka ini, berlaku mulai dari SD hingga SMP baik swasta maupun negeri. Adapun teknis pelaksanaan di lapangan diatur sesuai standar protokol kesehatan dan dibatasi 25% hingga 50% siswa.

Baca Juga: DJP Jatim 2 Gandeng Media untuk Tingkatkan Pencapaian Target Pajak

Menurut pengamat pendidikan sekaligus anggota dewan pendidikan Jawa Timur (Jatim) Isa Ansori, secara umum sekolah-sekolah di Surabaya telah siap melakukan proses pembelajaran tatap muka.

Hasil survey dewan pendidikan Jatim, menunjukkan kurang lebih 93 persen sekolah baik SD maupun SMP di Surabaya telah siap dengan kebijakan tersebut.

"Itu artinya apa, sebenarnya sekolah itu tahu bahwa belajar dari rumah itu tidak begitu efektif. Sehingga ketika ada kebijakan tatap muka, mereka berlomba-lomba menyatakan kesiapan mereka," kata Isa Ansori kepada Surabaya Pagi, Senin (07/06/2021).

Kendati begitu, Isa menyebutkan agar pemerintah juga harus memastikan bahwa semua tenaga pendidik atau guru telah mendapatkan vaksinasi secara menyeluruh. Selanjutnya adalah pemeriksaan secara berkala terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah juga harus dipantau oleh pemerintah.

"Jadi pemkot harus memastikan bahwa sekolah telah menyiapkan lingkungan yang sehat. Kekurangan-kekurangan yang masih ada di sekolah bisa dipersiapkan dengan lebih baik lagi," katanya.

Hal berikut yang juga tak kalah penting adalah kesediaan orang tua murid yang merelakan anaknya untuk belajar tatap muka. Isa menekankan agar tidak ada pemaksaan dari pihak sekolah kepada siswa agar mengikuti sekolah tatap muka.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Rencana Tambah 2 Rumah Anak Prestasi

"Kalau ada [orang tua] yang tidak bersedia ya jangan dipaksa. Semua harus dilayani, baik yang sudah maupun yang belum siap harus dilayani. Karena ketentuan sudah ada, jumlah murid tidak lebih dari 25%. Teknis pelaksanaan bisa dilakukan oleh masing-masing sekolah," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP YPPI 1 Surabaya, Dra.Titris Hariyanti mengaku siap dengan pembelajaran tatap muka. Segala persiapan mulai dari sarana prasarana, metode pembelajaran hingga SOP juga telah disiapkan dengan maksimal.

"Kita terapkan metode pembelajaran hybrid learning, separuh dikelas, separuh di rumah," kata Titris saat dihubungi Surabaya Pagi.

Berdasarkan survey internal SMP YPPI 1, rata-rata orang tua siswa menginginkan anaknya untuk belajar secara tatap muka. "Kurang lebih sekitar 60 persen orang tua siswa bersedia" katanya

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

Sementara untuk orang tua siswa yang tidak setuju, alasan yang disampaikan adalah adanya syarat terkait penjemputan dan pengantaran siswa ke sekolah harus dilakukan oleh orang tua dan harus tepat waktu.

"Karena syarat ini dari pemerintah, banyak orang tua yang gak setuju. Karena proses belajar selesai maksimal jam 12, orang tua sendiri ada yang bekerja sehingga mereka kesulitan," katanya.

Secara prokes, pihaknya telah menambah tempat cuci tangan di setiap kelas dan pengaturan jadwal masuk dan keluar siswa melalui gerbang sekolah.

"Kita atur sehingga tidak ada penumpukan atau kerumunan di depan gerbang sekolah," terangnya.sem

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU