ABG 15 Tahun Diperkosa Usai Dicekoki Miras

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 07 Des 2020 21:30 WIB

ABG 15 Tahun Diperkosa Usai Dicekoki Miras

i

Pelaku pemerkosaan dihadirkan saat rilis kasus di Polres Ngawi.

 

SURABAYAPAGI.COM, Ngawi - Basuki Ari Prasetyo (26) warga Kecamatan Jogorogo Ngawi, harus mendekam dibalik jeruji besi usai menyetubuhi seorang ABG berusia 15 tahun yang bekerja sebagai penjaga warung dan masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Baca Juga: Panti Pijat Plus-plus Berkedok Warung Makan Digerebek

“Jadi pelaku warga Jogorogo dengan korban masih bawah umur. Masih SMP usia 15 tahun,” ujar Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya saat rilis, Senin (7/12).

Perbuatan itu dilakukan tersangka setelah sebelumnya korban didatangi oleh saksi yang bernama Pujo dan Aldo di warung tempatnya bekerja. Korban dibawa oleh kedua saksi ke bengkel pada 9 November 2020 lalu.

"Di bengkel sudah ada 10 pria. Korban dicekoki minuman keras (miras) oleh para 10 pria," katanya.

Setelah teler akibat pengaruh miras, korban dibawa oleh saksi Riyan dan pelaku dengan cara dibonceng menggunakan motor ke belakang SMPN 1 Jogorogo.

Baca Juga: Guru MI di Bojonegoro Cabuli hingga Sodomi 8 Siswa

"Saat di belakang SMPN 1 Jogorogo, pelaku mengajak korban melakukan hubungan suami istri," ujar dia.

Ajakan itu ditolak oleh korban. Karena ditolak, pelaku kemudian memukul korban dengan tangan sebanyak satu kali.

"Saat korban diminta pelaku melayani tapi tidak mau, dan dipukul dengan tangan hingga memaksa korban, menyeret ke kebun tebu," imbuhnya.

Baca Juga: 3 Warga Bojongoro Tewas Usai Pesta Miras di Siang Bolong

Pelaku kemudian menyeret korban ke kebun tebu dan menyetubuhi korban. Setelah selesai, korban dipulangkan ke warung tempat dia bekerja. Tidak terima, korban kemudian menceritakan peristiwa itu ke keluarganya.

Keluarga korban yang tak terima perbuatan pelaku akhirnya melaporkan pelaku ke polisi.

"Keluarga melaporkan ke Polres Ngawi. Pelaku ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan. Pelaku juga mengakui perbuatannya," tandasnya sambil menyebut pelaku dijerat Pasal 81 ayat (2) atau Pasal 82 ayat (1) UURI No 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU